Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta untuk memaksimalkan penggunaan teknologi untuk pemilu 2024 mendatang. Hal ini guna mencegah banyaknya korban jiwa dari KPPS akibat kelelahan saat melakukan penghitungan suara.
- Gara-gara Konflik Megawati-Jokowi, Duet Prabowo-Ganjar Gagal Terwujud
- Jelang HUT RI 77, Pemkab Bondowoso bagikan Ribuan Bendera Merah Putih
- Tak Hanya Jaga Ekosistem, Hutan Mangrove juga Bisa Hambat Pergerakan Musuh dari Laut
Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini mengatakan, KPU perlu melakukan penataan teknis penyelenggaraan Pemilu 2024 demi mencegah jatuhnya korban meninggal seperti Pemilu 2019 lalu.
"Perlu menata ulang manajemen teknis pemilu untuk bisa mengurai beban kerja petugas pemilihan," kata Titi lewat keterangannya, Kamis (3/2).
Titi mengatakan, ada beberapa opsi agar Pemilu 2024 tidak mengakibatkan korban meninggal seperti Pemilu 2019. Misalnya, kata dia, petugas dibekali pemahaman teknologi agar proses pemungutan suara tidak menyita tenaga.
Selain itu, penyelenggara Pemilu 2024 bisa menguatkan kapasitas petugas KPPU agar pekerjaan tidak terlalu berat.
"Jadi, ada penggunaan teknologi, khususnya pemanfaatan sertifikat digital penghitungan suara,” demikian Titi.
- Komisi XI Sayangkan Negara Utang Untuk Bayar Utang, Harusnya ke Sektor Produktif
- Bareng Gus Mahasin, NasDem Jatim Tirat Menangkan Anies di Pilpres 2024
- Anies Temui SBY di Pacitan, Ini Pandangan Pengamat
ikuti update rmoljatim di google news