Potret LKPI: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Keok dari Golkar

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/RMOL
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/RMOL

Partai Golkar akan memenangkan pemilihan umum jika pencoblosan dilakukan hari ini.


Golkar yang dikomandoi Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi partai politik yang paling banyak dipilih masyarakat.

Hal itu tertuang dalam survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia  (LKPI) yang digelar pada 12 sampai dengan 28 Januari 2022.

"Hasil survei yang didapat menempatkan Partai Golongan Karya menjadi pilihan teratas dalam preferensi partai politik yang dipilih masyarakat, jika Pileg digelar hari ini," ujar Direktur Eksekutif LKPI, Kristin Ervina dalam rilis surveinya yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/2).

Kristin menerangkan, responden yang diberikan pertanyaan terbuka mayoritas memilih Partai Golkar ketimbang partai yang kini tengah berkuasa seperti PDI Perjuangan.

"Elektabilitas Golkar mencapai 13,2 persen, disusul PDI Perjuangan 12,4 persen," paparnya.

Sementara itu, Kristin mencatat parpol dengan elektabilitas tertinggi ketiga adalah Partai Gerindra sebesar 12,1 persen. Kemudian disusul PKB (7,4 persen), Demokrat (6,9 persen), PKS (5,7 persen), Nasdem (5,3 persen), PAN (3,1 persen), dan PPP (2,6 persen).

"Partai politik lainnya 7,8 persen dan tidak memberikan pilihan sebanyak 23,5 persen," imbuh Kristin.

Selain itu, LKPI juga melakukan simulasi dalam surveinya kali ini. Di mana isinya memberikan pilihan nama-nama parpol kepada responden, dan hasilnya masih menunjukkan Golkar lebih unggul dari PDIP.

"Partai Golkar tetap menjadi partai yang paling banyak dipilih responden dengan jumlah nilai keterpilihan hingga 16,9 persen disusul PDI Perjuangan 15,2 persen," ungkap Kristin.

Sementara dalam simulasi ini, di urutan ketiga juga masih ditempati Partai Gerindra yang memperoleh peterpilihan 14,8 persen, Partai Demokrat 5,7 persen, PKB 5,4 persen, PKS 5,3 persen, Nasdem 4,3 persen, PAN 3,2 persen, dan PPP 2,2 persen.

Selain itu, ada Perindo 2,1 persen, Prima 1,9 persen, PBB 1,0 persen, PSI 1,0 persen, Hanura 1,0 persen, Garuda 1,0 persen, Gelora 1,0 persen, Berkarya 0,2 persen, PKPI 0,2 persen, Partai Umat 0,1 persen dan yang tidak memilih 17,5 persen.

Survei tersebut dilakukan dengan melibatkan 1.982 responden di 34 provinsi yang tersebar secara proposional. Reponden disaring dari masyarakat pemilih berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar di bawah 2,21 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.