Perjuangan Afi Telah Selesai, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Warga Doakan Almarhum

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani takziah ke rumah duka Ahmad Faruq Idhom Afi di Jalan Simorejo Kelurahan Simomulyo, Sukomanunggal (RMOLJatim/ist)
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani takziah ke rumah duka Ahmad Faruq Idhom Afi di Jalan Simorejo Kelurahan Simomulyo, Sukomanunggal (RMOLJatim/ist)

Perjuangan pemuda asal Kota Surabaya, Ahmad Faruq Idhom Afi, untuk sembuh dari sakitnya, telah selesai. Pesepak bola berbakat asal Kota Pahlawan itu pun menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (9/2) pagi.


Afi --sapaan akrab Ahmad Faruq Idhom Afi, meninggal dunia di RSUD dr Soewandi Surabaya pasca dirawat selama tiga pekan. 

Itu terhitung sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan intervensi dan merujuk Afi ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan intensif pada Rabu (19/1) lalu.

Kabar meninggalnya ananda Afi terdengar langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Wali Kota Eri mengajak para undangan yang hadir kala itu untuk mendoakan almarhum.

"Saya dapat kabar, adik Afi yang pernah ikut seleksi sepak bola nasional PSSI dan kemarin sakit karena jatuh, hari ini meninggal dunia di rumah sakit. Saya mohon doanya," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat sambutan dalam acara pengukuhan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda Paud se Surabaya di Gedung Convention Hall, Jalan Arief Rachman Hakim Surabaya.

Mewakili Wali Kota Eri Cahyadi, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani langsung berangkat takziah ke rumah duka, di Jalan Simorejo 11/11A RT 05 RW 02 Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.

Rini Indriyani tiba di rumah duka pada pukul 11.30 WIB. Tenda beserta bendera palang merah sudah dipasang di rumah duka. Puluhan pelayat berdatangan. Diantaranya Camat, Lurah, Kapolsek serta Danramil dan jajarannya.

Kedatangan Rini Indriyani yang juga istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, membuat tangis ibunda almarhum tak terbendung.

Rini pun langsung memeluk Farida sembari menguatkan hatinya tepat di hadapan jenazah Afi.

"Ya Allah, hati saya runtuh melihat Mama (Ibu) ananda Afi yang begitu kuat dan tangguh. Ibu (Farida) harus kuat nggih," kata Rini Indriyani kepada Ibunda almarhum Afi.

Di depan jenazah almarhum, Rini Indriyani beberapa kali menepuk-nepuk bahu Ibunda Afi sembari meminta agar mengikhlaskan kepergian putranya. 

Beberapa kali, Rini juga terlihat mengusap air matanya. Dia tak kuasa menahan air mata ketika menyaksikan langsung jenazah Afi sudah tertutup kain jarik.

"Tidak mungkin Allah menguji umatnya dibatas kemampuan. Tenang nggih (ya) bu, kita doakan terus Afi," kata Rini saat menguatkan hati Ibunda almarhum Afi.

Sebelum disolatkan ke Masjid, Rini Indriyani kemudian mengajak keluarga almarhum untuk bersama-sama mendoakan Afi. 

Duduk bersimpuh di hadapan jenazah, Rini terlihat memanjatkan doa Yasin dan Tahlil dengan dipimpin tokoh agama setempat.

"Ibu sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita kirimi adik Afi doa terus nggih (ya). Kita berikan yang terbaik buat adik Afi dan Allah sudah ngasih jalannya. Ibu harus ridha (ikhlas) nggih (ya)," ujar Rini Indriyani kepada Ibunda Afi.

Setelah doa bersama selesai, jenazah Afi selanjutnya disolatkan ke Masjid terdekat. Kemudian, jenazah langsung diberangkatkan untuk dimakamkan ke Kabupaten Bangkalan, Madura atau desa asal Ibundanya.

 Sebelum berpamitan, Rini Indriyani mewakili pemkot dan Wali Kota Eri Cahyadi kembali menyampaikan belasungkawa dan memohon maaf kepada keluarga almarhum. 

 "Saya mohon maaf atas nama Pemkot Surabaya. Mudah-mudahan ke depan, semoga tidak ada lagi yang seperti adik Afi," pungkasnya.