Wali Kota Sutiaji: Malang Creative Center, Realisasi Komitmen Kembangkan Ekonomi Kreatif

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat memaparkan Pembangunan Kota Malang di kantor Bappeda Provinsi Jawa Timur /Ist
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat memaparkan Pembangunan Kota Malang di kantor Bappeda Provinsi Jawa Timur /Ist

Meski banyak pembatasan aktivitas masyarakat selama Pandemi Covid-19, Kota Malang bisa melampaui tekanan ekonomi yang sangat luar biasa.


Hal itu disampaikan Wali Kota Malang, H. Sutiaji dalam ajang penilaian tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022, di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, Jumat (11/2).

Dalam kesempatan itu, H. Sutiaji menyampaikan tentang Malang Creative Center (MCC). Menurut dia, MCC merupakan realisasi komitmen pada pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang.

"Pembangunan Gedung MCC adalah investasi demi generasi emas bangsa. Ini bukan hanya bangunan fisik, tapi lebih dari itu. MCC akan jadi rumah besar kita semua, tempat kita membangun budaya kolaborasi untuk akselerasi kemajuan,” ujar Sutiaji dalam sesi paparannya dikutip Kantor Berita Rmol Jatim, Sabtu (12/2).

Di tengah pandemi Covid-19, kata Sutiaji, MCC menjadi bagian infrastruktur terintegrasi yang dipertahankan pembangunannya. MCC dibangun Pemerintah Kota Malang bagi para pelaku industri.

"Bangunan yang terdiri dari delapan lantai ini bakal rampung tahun 2022 didesain. MCC merupakan gagasan inovasi pembangunan daerah di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Dia meyakini MCC akan mampu memberikan nilai manfaat yang tinggi dan berkelanjutan sebagai pusat kreatif ratusan bahkan ribuan potensi generasi muda.

Bahkan, kata Sutiaji, meski banyak pembatasan selama Pandemi Covid-19, Kota Malang sebagai pusat aglomerasi dan perdagangan, bisa melampaui tekanan ekonomi yang sangat luar biasa.

"Melalui berbagai paket kebijakan dan stimulus ekonomi di daerah. Insya Allah Kota Malang hanya mengalami kontraksi -2,26 persen, lebih rendah dibandingkan Kota Surabaya -4,85 persen," tandasnya.

Tak hanya itu, Sutjiaji juga menyampaikan, bahwa pemulihan ekonomi di Kota Malang mulai menumbuhkan penuh optimisme. Terbukti, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Malang sempat ditekan hingga 5,88 persen sebelum pandemi, bertambah cukup tinggi di angka 9,65 persen pada 2021.

“Demikian juga secara komparatif, ternyata rangking TPT Kota Malang di Provinsi Jawa Timur turun dari tertinggi pertama menjadi ketiga,” paparnya.

Angka kemiskinan di Kota Malang pada tahun 2021 tercatat sebesar 4,62 persen dan angka indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 82,04. Sedangkan gini rasio di Kota Malang berada di angka 0,395 persen. “Kita berharap kondisi akan terus membaik, dan perkonomian akan terus bangkit," tegasnya.

Perlu diketahui, pada tahun 2021, Kota Malang telah berhasil meraih predikat terbaik kedua kategori kota untuk PPD Terbaik Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Jawa Timur.

PPD merupakan kegiatan tahunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) melalui Deputi Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan, untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupaten dan kota, yang menunjukkan kinerja yang baik dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan daerah. [adv]