Bupati Malang Dampingi Menko PMK Tinjau Percepatan Vaksinasi Lansia di Puskesmas Dau

Bupati Malang H M Sanusi saat mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy memonitoring percepatan vaksinasi bagi Lansia di Puskesmas Dau/Ist
Bupati Malang H M Sanusi saat mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy memonitoring percepatan vaksinasi bagi Lansia di Puskesmas Dau/Ist

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy datang meninjau langsung percepatan vaksinasi bagi masyarakat lanjut usia (Lansia) di Puskesmas Dau, Kabupaten Malang, Minggu (13/02).


"Seperti arahan Bapak Presiden, kita harus mempercepat vaksinasi bagi Lansia usia di atas 60 tahun,” kata Muhadjir Effendy dikutip Kantor Berita Rmol Jatim.

Muhadjir Effendy datang memonitoring Puskesmas Dau didampingi Bupati Malang, H. M. Sanusi. Kedatangan Muhadjir untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi Lansia.

Di Puskesmas Dau, Muhadjir menemukan Lansia suami istri yang belum divaksin sama sekali karena memiliki penyakit bawaan (komorbid). “Namun sekarang sudah bisa divaksin," ujarnya.

Muhadjir berharap bila terdapat Lansia yang komorbid dan belum bisa divaksin untuk dilakukan pembatasan mobilitas dan komunikasi.

"Bagi Lansia yang belum melakukan vaksinasi dengan alasan penyalit (komorbid), kami mengingatkan untuk membatasi betul dengan warga sekitar agar tidak tertular Covid-19. Apalagi ini ada varian baru Omicron,” tegasnya.

Dia mengakui Covid-19 varian Omicron memang tidak menimbulkan dampak serius dan kritis pada pasien yang terpapar. Namun, lanjut dia, bagi Lansia yang belum divaksin sangat membahayakan.

“Untuk itu, kita berharap yang sudah vaksin kedua disarankan untuk mengikuti vaksin booster," tuturnya. 

Dalam kesempatan sama, Bupati Malang, H.M Sanusi menyampaikan, kehadiran Menko PMK dalam rangka mengecek situasi secara langsung percepatan vaksinasi bagi Lansia di Puskesmas Dau, karena saat ubu Covid-19 mengalami peningkatan.

“Maka segera dibutuhkan cara mencegah penularan Covid-19 varian Omicron ini, meskipun tidak sesignifikan kasus Covid-19 varian Delta beberapa bulan yang lalu," pungkas Sanusi.