Klarifikasi Bupati Sidoarjo Soal Bunker Senjata, Gus Yasin: Masjid kok Jadi Mainan Politik 

Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Muhammad Yasin/Ist
Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Muhammad Yasin/Ist

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengklarifikasi tentang isu radikalisme dan bunker senjata di salah satu masjid di Sedati, Sidoarjo.


“Kami ingin mengklarifikasi beberapa hal terkait video yang berisi tentang kajian. Satu kajian ilmiah terkait radikalisme yang ada di Sidoarjo termasuk peta kawasan yang kemudian dalam zona merah, kuning dan hijau serta jumlah perkecamatan yang ada isu bunker di sana, kami ingin memberikan klarifikasi bahwa tujuan awal serta paradigma kita menyampaikan kajian kecil ini, adalah agar kita semua untuk mawas diri dan selalu setia mencintai Sidoarjo bersama," kata Muhdlor dalam klarifikasinya dikutip dari channel @TV9 News.

"Saya harapkan lewat mementun ini bahwa adanya hal tadi paradigmanya agar kita semua tidak apatis baik NU, Muhammadiyah dan sebagainya untuk mengisi pos pos masjid-masjid baik di kampus maupun perumahan yang selama ini lepas, sehingga memungkinkan untuk diisi orang-orang tidak bertanggungjawab," lanjutnya. 

Klarifikasi Bupati Sidoarjo ini langsung direspon Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Muhammad Yasin, Sabtu (19/2).

Menurut Gus Yasin, sapaan akrabnya, pihaknya mengaku heran dengan klarifikasi bupati soal isu bunker senjata di bawah Masjid. 

"Bupati Muhdlor menyebut kajian ilmiah. Lalu pakai istilah paradigma. Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku. Ini terjemahan bebas wikipedia.org. Sebagai umat Islam, saya tidak terima. Kok masjid jadi mainan politik,” tegas Gus Yasin dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dikatakan Gus Yasin, klarifikasi Bupati ini justru menguatkan adanya bunker senjata di masjid. Karena itu alumni PP Tebuireng Jombang ini, akan mengejar bunker senjata di bawah masjid sampai tuntas. 

“Ada dua kemungkinan, pertama, pernyataan bupati benar. Kedua, itu fitnah dan sangat menyudutkan Islam. Saya akan kejar sampai garis finish agar tahu siapa yang bermain dalam isu itu,” tambahnya.

Gus Yasin juga rencananya akan mengundang seluruh Takmir Masjid yang ada di Sedati. Tujuannya untuk melakukan investigasi atas pernyataan bupati. 

“Saya akan undang seluruh Takmir Masjid yang ada di Sedati untuk menindaklanjuti pernyataan bupati. Jika memang tidak ada bunker senjata, maka itu sudah meresahkan umat," demikian Gus Yasin.