Rasa empati disampaikan mantan Presiden PKS Sohibul Iman atas apa yang sedang dihadapi Presiden Joko Widodo. Di mana presiden Jokowi sempat mengeluh dirinya tambah pusing karena adanya perang antara Ukraina dan Rusia, padahal pandemi belum selesai tertangani.
- Jokowi Didesak Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Istri
- Jokowi Klaim Pemindahan IKN Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan
- Prabowo Diwarisi Jokowi Sampah Ekonomi: Utang Menumpuk dan Rupiah Jeblok
“Sebagai rakyat saya empati secara khusus dengan "kepusingan" Pak Jokowi,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (13/3).
Sohibul Iman mengajak Jokowi untuk segera mengakhiri beban berat yang tengah dihadapi. Salah satunya, dengan mengakhiri masa jabatan pada 2024 mendatang dan tidak perlu mengulur pemilu.
“Saya tidak ingin membiarkan Pak Jokowi makin lama menanggung beban berat, cukup sampai 2024 saja sesuai konstitusi,” ujarnya.
Di satu sisi, Sohibul Iman berharap Presiden Joko Widodo juga tegas menindak orang-orang istana yang keukeuh ingin menambah masa jabatan presiden.
Saat memberi sambutan di acara Sidang Terbuka Senat Universitas Sebelas Maret di Solo, Jumat (11/3), Jokowi menumpahkan keluhannya. Dia mengatakan bahwa pemimpin dunia, termasuk dirinya sedang pusing karena adanya perang antara Ukraina dengan Rusia.
Kondisi ini memperparah ketidakpastian yang sudah terjadi karena revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19. Bahkan Jokowi mengaku dihubungi oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Para pemimpin dunia itu mengeluhkan hal yang sama.
"Tambah pusing kita semuanya. Semua negara tambah pusing, semuanya. Pusingnya belum reda, tambah lagi ada perang, sudah bertubi-tubi," kata Jokowi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Didesak Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Istri
- Kisah Inspiratif Puguh Wiji Pamungkas: Bukti Nyata Bahwa Cinta dan Dukungan Keluarga Adalah Kunci Sukses
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel