Wagub Jatim Emil Dardak Ajak PWI Bantu Percepat Penanganan Kemiskinan Ekstrim

Emil Elestianto Dardak/RMOLJatim
Emil Elestianto Dardak/RMOLJatim

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat di samping kolaborasi pemberian bantuan sosial dalam menanggulangi kemiskinan ekstrim.


“Kita harus bergeser dari konsep charity ke basis pemberdayaan dalam penanganan kemiskinan ekstrim. Maka yang paling mungkin adalah memetakan kantong-kantong kemiskinan, seperti hibah tanah tandus yang kemudian diubah menjadi embung, secara otomatis dapat menjadi irigasi area persawahan petani sekitar, ini yang saya maksud dengan pemberdayaan,” ujar Emil.

Hal tersebut dikatakan Emil Dardak saat membuka Seminar Nasional Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 terkait solusi Kemiskinan Ekstrim di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Rabu (16/3).

Emil menjelaskan, seseorang dikatakan miskin ekstrim jika memiliki pengeluaran untuk pangan dibawah US $ 1,9 PPP (Purchasing Power Parity) atau setara Rp400.000. Sehingga dengan bansos yang diberikan pemerintah pusat, provinsi maupun daerah dapat menambah pendapatan para keluarga miskin sehingga bisa keluar dari garis kemiskinan tersebut.

Emil tidak memungkiri bahwa lebih dari 2,4 juta penerima bansos yang 21.900 diantaranya berasal dari Kabupaten Lamongan pasti terjadi problem di lapangan, baik itu inklusen eror maupun eksklusen eror.

Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan penyemburnaan dan peningkatan akurasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Tak hanya kemiskinan ekstrem, banjir yang terjadi di wilayah Sungai Lamong dan Bengawan Jero juga tak luput dari perhatian Emil Dardak. Ia menuturkan berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten agar permasalahan banjir segera terselesaikan.

“Berbagai upaya terus dilakukan, kemarin Bupati Lamongan Yohronur Efendi juga telah melakukan audiensi bersama warga dan disepakati untuk sudetan dan pembongkaran Dan kami terus mengawal dana pusat karena masuk wewenang pemerintah pusat. Ayo PWI kami dibantu mengawalnya,” pungkasnya.

Emil mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan PWI Jatim dan Lamongan serta dukungan penuh dari Pemkab Lamongan. Menurutnya, seminar nasional ini menjadi ruang bagi pemerintah dan masyarakat menjadi lebih dekat untuk mencari solusi-solusi dalam mengentaskan kemiskinan utamanya di wilayah Jatim.

Bupati Lamongan Yuhronur yang hadir menjadi pemateri menyampaikan berbagai strategi percepatan dalam menangani kemiskinan ekstrim di Kabupaten Lamongan. Berbagai pelatihan, pemberian bantuan tunai, bantuan modal usaha bagi kelompok masyarakat, program padat karya, bantuan renovasi RTLH hingga program Home Care Service hingga kini terus dilakukan.

“Lamongan terus melakukan intervensi program yang dapat mengurangi beban biaya hingga peningkatan pendapatan. Bahkan melalui program Home Care Service, yakni pelayan kesehatan datang langsung ke rumah penduduk terutama miskin ekstrim yang rentan penyakit dinilai sangat efektif membantu kesehatan masyarakat,” ujar Yuhronur.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yuhronur juga mengajak seluruh elemen untuk melakukan kolaborasi pentahelix dimana salahsatunya yakni peran media massa.

“Saya mengajak seluruh elemen untuk melakukan kolaborasi, sudah sering saya sebutkan tentang kolaborasi pentahelix, dimana salah satunya yakni peran media bersinergi bersama pemerintah dalam menangani kemiskinan ekstrim di Lamongan,” imbuhnya.

Diketahui, Seminar yang dipandu Reporter CNN Indonesia Eka Rima dan disiarkan melalui live streaming serta zoom ini juga turut mengundang pemateri lainnya, yakni Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Akademisi Unair serta Perwakilan Bappeda Jatim.