Pemerintah resmi menetapkan bahwa harga minyak goreng kemasan didasari dengan nilai keekonomian, sehingga tidak lagi terpaku dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter. Dengan begitu, harga minyak goreng kemasan dipastikan naik.
- Jelang Idul Fitri 2023, Pemkot Probolinggo Pastikan Stok Beras dan Minyak Goreng Aman
- Produsen Dilarang Merangkap Jadi Distributor dan Pengecer Minyakita
- Komisaris PT Wilmar Nabati Membantah Diuntungkan dari Kebijakan Ekspor Minyak
Salah satu supermarket di kawasan Setiabudi, Jakarta misalnya yang menjual minyak goreng kemasan premium dua liter seharga Rp43.900 hingga Rp44 ribu.
Kendati demikian, ada juga peritel yang belum memberlakukan harga baru. Salah satunya, Alfamart. Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengungkapkan perusahaan bakal mengirimkan stok minyak goreng dengan harga baru mulai besok.
"Karena modalnya udah Rp21 ribu plus pajak dan sebagainya. Rasanya (harga minyak goreng kemasan) kurang lebih di atas Rp23 ribu, di bawah 24 ribu dikit tapi tergantung merek. Tapi yang umum, kurang lebih sekitar 23 ribu lebih," ujar Solihin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/3).
Sementara itu, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memprediksi harga minyak goreng kemasan membuat harganya dapat menyentuh level Rp25 ribu per liter.
Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga menjelaskan, perkiraan harga berdasarkan keekonomian itu lantaran harga crude palm oil (CPO) senilai Rp15.864 per kilogram (kg). CPO sendiri merupakan bahan baku pembuatan minyak goreng.
- Nobar Piala Asia U-23 di Grahadi, Pj. Gubernur Adhy Puji Pencapaian Punggawa Garuda Muda
- Satu-Satunya Gubernur yang Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha Presiden RI, Khofifah: Saya Persembahkan Untuk Warga Jatim
- Pastikan Akan Maju Kembali di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Dapat Dukungan dari LDII
"Jadi menurut kami perhitungannya kalau dengan harga CPO KPBN Rp15.864 per kg ini, minyak kemasan antara Rp24.800 sampai Rp25 ribu yang premium. Yang kemasan sederhana berkisar Rp22.900 sampai Rp23 ribu,” pungkas Sahat Sinaga.