Telan Rp12,6, Proyek Pembangunan Instalasi Bedah RSUD Ngawi Harus Diaudit

Bangunan Instalasi Bedah Sentral RSUD dr Soeroto Ngawi/RMOLJatim
Bangunan Instalasi Bedah Sentral RSUD dr Soeroto Ngawi/RMOLJatim

Proyek gedung instalasi bedah sentral RSUD dr Soeroto Ngaw tahap pertama menelan anggaran Rp12,6 Miliar pada pada 2021 diminta untuk dilakukan audit secara komprehensif.


Permintaan itu disampaikan Koordinator Ngawi Bergerak Agus Fatoni. Ia meminta kepada pihak yang berkompeten untuk memeriksa secara utuh dan totalitas terhadap gedung instalasi bedah sentral rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.

"Iya harus diaudit. Karena patut diduga terjadi kesalahan terkait spesifikasi bangunannya. Dugaan kami ada beberapa item yang bisa dianggap kurang misalkan ketebalan tembok meski sudah ditambal," terang Atonk sapaan akrab Agus Fatoni, Kamis, (17/3).

Atonk mengatakan, proyek menelan budget yang tidak sedikit. Sesuai catatanya, pada tahap pertama menelan anggaran Rp 12,6 miliar bersumber APBD 2021 yang dikerjakan selama 195 hari kerja.

Atonk menilai selama proyek yang berada di Jalan Dr Wahidin nomor 27 Ngawi selama pekerjaan dilakukan pihak wakil rakyat khususnya Komisi II DPRD Ngawi sudah melakukan inspeksi mendadak.

"Bukanya kami tidak percaya kepada Komisi II DPRD Ngawi selaku mitra kerja RSUD yang sudah melakukan sidak,” kata Atonk dikutip Kantor Berita RMOL Jatim.

“Akan tetapi lebih baiknya lagi secara pararel diaudit oleh pihak yang berkompeten lainya mengingat hal ini bisa menjadi bahan informasi awal oleh tim auditor misalkan BPK maupun Inspektorat," sambungnya.

Sebelumnya Direktur RSUD dr Soeroto Agus Priyambodo membenarkan bahwa pembangunan instalasi bedah sentral nilai kontrak sebesar Rp12,6 miliar.

Selain itu juga diamini jika tahap I bangunan fisiknya bersumber dari DAK 2021 atau anggaran dari pemerintah pusat. Hanya saja ia memastikan juga untuk tahap II akan dikerjakan pada 2023 nanti dengan alasan dampak pandemi Covid-19.