Pengurus PPIR Mundur, Berimbas Perolehan Suara Gerindra Ngawi Pada Pemilu 2024

 Wignyo mengundurkan diri dari pengurus Kakorda PPIP Kabupaten Ngawi
Wignyo mengundurkan diri dari pengurus Kakorda PPIP Kabupaten Ngawi

Lantaran kecewa terhadap mekanisme partai, sejumlah pengurus Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya (PPIR) yang merupakan organisasi sayap Partai Gerindra di Kabupaten Ngawi mengundurkan diri.


Wignyo selaku Ketua Koordinator Daerah (Kakorda) PPIR Kabupaten Ngawi mengatakan, beberapa waktu lalu ada pengukuhan pengurus PPIP di daerahnya secara sepihak oleh DPD Partai Gerindra Jawa Timur. Padahal, kepengurusan lama secara definitif masih berjalan ditambah rotasi kepengurusan tersebut tanpa musyawarah.

"Iya karena pengukuhan pergantian yang tidak ada koordinasi dan sepihak maka kita selaku pengurus mulai tingkat kabupaten sampai kecamatan mengundurkan diri," terang Wignyo dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Kamis (24/3).

Pun, Wignyo membenarkan pengunduran diri pengurus PPIP termasuk dirinya secara serentak dilakukan pada akhir 2021 lalu. Kemudian penyerahan berkas dokumen pengunduran diri secara resminya ke DPC Partai Gerindra Kabupaten Ngawi baru dilakukan pada 22 Maret 2022 kemarin.

Sesuai pengakuan Wignyo, sejak awal kepengurusan PPIP terbentuk pada 2015 memang harus berjibaku antar kecamatan hingga eksis kepengurusan di 19 kecamatan. Tidak hanya itu, kepengurusan tingkat desa pun juga terbentuk. 

Dibarengi loyalitas tinggi, keberadaan PPIR Kabupaten Ngawi ikut andil mensuport perolehan kursi di DPRD Ngawi. Terbukti, pada Pemilu 2019 lalu Partai Gerindra mendulang 4 kursi dari 45 kursi di DPRD Ngawi.

"Kalau masalah pengaruh dari pengunduran diri itu (PPIR) jelas ada. Dipastikan berpengaruh pada Pemilu 2024 terhadap perolehan suara Partai Gerindra," ungkap Wignyo.

Meski demikian, hingga kini pihaknya belum memastikan semua pengurus PPIP yang mundur apakah berlabuh ke partai politik lain atau tidak. Hanya saja untuk sementara waktu memang masih dalam posisi netral. 

Terpisah, beberapa waktu sebelumnya Waluyo Jati Sasono Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Ngawi langsung membenarkan pengunduran diri beberapa pengurus PPIP di daerahnya itu. Hanya saja persoalan itu bentuk dari dinamika suatu organisasi apalagi  sebuah partai politik. Jadi sangat wajar jika ada pengurus yang merasa kecewa maupun sebaliknya.

"Itu saya kira wajar terjadinya pergantian. Ada kekecewaan pasti ada didalam organisasi tapi lambat laun kita ajak lagi dan tidak terjadi penurunan suara," ulas Waluyo Jati Sasono.