Tak Hanya Warga Kota Probolinggo, Mahasiswa Dari Surabaya Ikut Andil Dalam Penyelenggaraan Bazar Takjil Ramadhan

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Bazar Takjil yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo di beberapa titik rupanya tidak hanya digeluti oleh warga Kota Probolinggo sendiri, melainkan juga dari daerah lain. 


Seperti halnya para Mahasiswa dari UPN Veteran Surabaya yang sangat antusias memasarkan produk UMKM milik beberapa warga Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Seperti di titik bazar takjil di halaman masjid Al Hidayah Kodim 0820 Probolinggo. Mereka membawa beberapa produk rumahan milik beberapa warga Sumberasih dan memasarkan di lokasi bazar.

Salah satu mahasiswi UPN Veteran Surabaya Johana menjelaskan, bahwa dirinya bersama teman – temannya memasarkan produk unggulan milik warga agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.

“Ya kita berharap dari kegiatan ini, untuk pelaku UMKM yang khususnya ada di wilayah Probolinggo ini bisa lebih termotivasi dan lebih giat lagi untuk mempromosikan produknya pada publik, selain itu kita disini juga mengajarkan untu membuat kemasan lebih menarik lagi, agar produk mereka tidak terkesan murahan,” ujarnya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLjatim, kamis (14/4).

Tak dapat dipungkiri kemasan yang bagus dan menarik juga dapat mempengaruhi nilai jual suatu barang dalam dunia perdagangan, utamanya dalam bentuk makanan dan minuman.

“Untuk omset perhari dari kita buka stand di bazar ini, bisa mencapai Rp 200.000 rupiah hingga Rp 400.000 rupiah mas, yang awalnya para pelaku UMKM ini hanya memasarkan dengan cara menitipkan pada warung terdekat dari rumahnya, kita bimbing juga untuk memasarkan melalui online,” ungkap Johana.

Selvie salah satu pelaku UMKM yang produk kripik singkongnya dipasarkan oleh para mahasiswa mengaku, omsetnya sedikit meningkat dari sebelumnya.

“Iya memang semenja adik – adik mahasiswa ini membantu memasarkan, pesanannya mulai berdatangan,” paparnya.

Bukan hanya kripik singkong yang mereka bawa untuk dipasarkan, namun beberapa produk rumahan lainnya seperti terasi, tahu susu, risoles, ejektor masker dan lain sebagainya.

Pasca Pandemi covid 19, keadaan perekonomian masih merosot. Kota Probolinggo sendiri saat ini sudah memasuki zona hijau dan PPKM sudah level dua, sehingga hal itu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperbaiki ekonomi yang sempat terpuruk selama masa Pandemi berlangsung.