Jelang Lebaran, Jalan Rusak di Ngawi Diperbaiki

Perbaikan jalan secara spot-spot di Kabupaten Ngawi/RMOLJatim
Perbaikan jalan secara spot-spot di Kabupaten Ngawi/RMOLJatim

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Ngawi melakukan pemeliharaan jalan secara spot-spot.


Pemeliharaan itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan kelancaran mobilitas bagi masyarakat yang diprediksi meningkat menjelang lebaran.

Kepala DPUPR Ngawi Mohamad Sadeli Menjelaskan, pemeliharaan jalan itu pihaknya fokus pada spot atau titik yang membutuhkan penanganan dan bukan diperbaiki secara menyeluruh.

Pun, pihaknya memerintahkan kepada UPTD untuk melakukan pemetaan serta menyisir titik ruas jalan mana saja yang perlu diperbaiki secepatnya. 

"Menyambut lebaran ini kita sudah mempersiapkan sedemikian rupa. Untuk semua ruas jalan yang rusak akan diperbaiki secara spot-spot akan tetapi jika mengalami kerusakan parah akan kita tangani dengan pos anggaran dari PAPBD tahun ini," ujar Mohamad Sadeli, kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Senin (25/4).

Sadeli sapaan akrabnya, mengakui intensitas kendaraan pada lebaran tahun 2022 ini memang meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sehingga pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik agar pengguna jalan dalam hal ini pemudik merasa nyaman. 

Hanya saja mengenai persentase atau trend kepadatan arus lalu-lintas baik kendaraan roda empat maupun sepeda motor di akses jalan milik pemerintah daerah masih dalam pedataan.

Akan tetapi lanjut Sadeli, ruas jalan menuju destinasi wisata lokal di Ngawi pasti akan mengalami kepadatan arus lalu-lintas dalam lebaran nanti baik sebelum dan sesudahnya.

"Ketika ada masukan kritik maupun saran dari seluruh warga masyarakat Ngawi baik langsung maupun lewat medsos maka kita harus responsif. Jangan sampai pemudik ketika melintas di wilayah Ngawi meras tidak nyaman," ucapnya.

Dijelaskan sebelumnya, dari panjang jalan milik Kabupaten Ngawi totalnya mencapai 744 kilometer namun sekitar 33,5 persen diantaranya dalam kondisi rusak atau 282 kilometer. Titik kerusakan mayoritas berada di jalan antar desa dan kecamatan.