Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan telah memulai pembangunan 35 ruas jalan rusak di wilayahnya. Ditargetkan selesai sebelum Idul Adha 2024, total ruas jalan sepanjang 40,650 kilometer.
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti
- Kenali Gejala Tertular Flu Singapura, Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rizal Mardiansyah dan Kepala Bidang Bina Marga, Guntur, Pj Bangkalan Arief Moelya Edie meninjau lokasi pada Minggu (21/04/2024) sore. Ini merupakan kontrol ketiga yang Arief lakukan sejak menjabat enam bulan lalu.
Arief juga telah mengajukan bantuan melalui Instruksi Presiden (inpres), tapi persetujuan PT KAI masih dibutuhkan terkait jalur rel kereta api.
Meski belum mendapatkan respon dari PT KAI, Arief akan melanjutkan proyek ini dengan menghubungi para pengusaha tambang demi berkontribusi dalam pembangunan di Bangkalan.
Ada beberapa pengusaha tambang telah berkomitmen untuk memberikan bantuan material.
"Beberapa pengusaha tambang telah berjanji untuk menyumbang batu pecah dan men-start pengerjaan awal untuk penguatan medan," kata Arief.
Proyek ini tidak hanya sementara atau hanya menyelesaikan permukaan, pondasi batu pecahnya sudah kuat dan terikat dengan aspal yang ada. Arief telah mengusulkan pembangunan lebih lanjut di tahun 2025 untuk jalur ini, di Kecamatan Kwanyar, Modung, dan Blega.
Dukungan dari para pengusaha tambang disambut baik oleh Arief. Menurutnya, ini adalah kesempatan bagi pengusaha untuk berkontribusi di wilayah lain.
Dalam pertemuan dengan dua pengusaha tambang, Dodi dan Teguh, telah menjanjikan pengiriman material untuk pengerasan jalan pada Senin mendatang.
Politisi PPP Shonhaji yang ikut mendampingi Pj Bupati Arief menyampaikan harapannya agar para pengusaha tambang berkontribusi lebih banyak dalam perbaikan jalan ini.
"Selain Pak Dodi dan Teguh, saya harap ada pengusaha tambang lain yang juga peduli pada masalah ini," ujar Shonhaji.
Dia mengakui, kondisi jalan rusak sepanjang jalan Kwanyar-Modung sudah cukup lama. Ia juga menuturkan sudah mengupayakan banyak hal untuk mengatasi persoalan rusaknya akses jalan tersebut.
"Kendala utama selain terbentur Covid-19, juga memang tak ada anggaran," pungkasnya.
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti
- Kenali Gejala Tertular Flu Singapura, Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat