Wali Kota Malang, H. Sutiaji mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama memimpin pemulihan dan kebangkitan, bergerak untuk mewujudkan "Merdeka Belajar". Hal ini sesuai dengan tema Hardiknas 2022 tahun ini, yakni "Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar".
- Peringati Haornas ke-23, Wali Kota Malang Tekankan Olahraga Sejak Dini
- Penguatan Intergritas ASN, Wali Kota Malang Berikan Motivasi
- Jamin Kesehatan Warga Melalui E-JKN Cekat, Wali Kota Malang Terima Penghargaan APDI 2023
Hal itu disampaikan H. Sutiaji saat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022 di halaman Balai Kota Malang, Jumat (13/5).
"Kurikulum Merdeka yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa Pandemi Covid-19, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Artinya, ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan," ungkap Sutiaji saat membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.
"Sehingga anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan, pasalnya asesmen nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid. Tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar. Supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” tambahnya.
Ia juga menuturkan, bahwa pendidikan dipilih menjadi salah satu cara merubah Indonesia. Menurut pakar, lanjut H. Sutiaji, melalui jalur pendidikan akan merubah entitas bangsa dan masa depan bangsa.
"Kalau di Kota Malang telah memulai dengan pendidikan karakter. Saat ini ancaman global sudah di depan kita semua. Kita ingin agar Indonesia mempunyai identitas, ingin Indonesia jauh lebih maju dari negara-negara lain, serta ingin Indonesia akan menjadi cakrawala dunia dalam segala hal. Namun itu semua hanya mimpi, yang bisa menentukan kita semua, tentu melalui pendidikan,” tandas orang nomer satu di Kota Malang tersebut.
Tak hanya itu, Sutiaji juga menekankan, seluruh elemen masyarakat mengisi Indonesia dengan mengukir potensi diri, meningkatkan dan mengoptimalkan jati diri dengan menjadi anak bangsa yang dibimbing oleh kebinekaan. Persatuan dan kesatuan menjadi tombak utama untuk memperjuangkan identitas bangsa.
"Jadi, Pendidikan dimulai dari lingkup terkecil, yakni keluarga serta lembaga profesional pendidikan baik formal dan nonformal maupun informal. Untuk itu, mendidik bukan hanya di lembaga pendidikan, melainkan tugas kita semua, seluruh bangsa Indonesia,” paparnya.
Dalam refleksi peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 ini, Sutiaji berharap semua orang bisa mendidik diri sendiri, keluarga, dan orang sekeliling.
"Di tengah kehidupan global dunia ini, kita harus bermimpi bahwa Indonesia mampu berkibar. Kita harus mampu dan pasti bisa, karena kita mempunyai kearifan lokal yang luar biasa,” pungkas pria khas berkacamata itu.
Usai kegiatan upacara itu, dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada siswa-siswi SD dan SMP Kota Malang yang berprestasi baik dalam akademik dan nonakademik.[adv]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, PJs Wali Kota Restu Berharap Masyarakat Teladani Nilai-Nilai Kemanusiaan
- Guru Bahasa Arab asal Gambiran Harumkan Nama Banyuwangi di Tingkat Nasional
- Razia Lokalisasi Pertontonkan Wajah PSK, Ketua DPRD Sumenep Didesak Minta Maaf