Ketua Fraksi PSI Minta Penambahan Griya Werdha dan Realisasi Program Lansia

Ilustrasi / net
Ilustrasi / net

Ketua Fraksi PSI Surabaya, Tjutjuk Supariono menghimbau agar pemerintah kota dapat menambah Griya Werdha, mengingat semakin banyaknya populasi lansia di Surabaya. 


Selain itu, Tjutjuk juga mengimbau walikota terpilih untuk segera mewujudkan program-program yang berkaitan dengan lansia.

“Semoga dengan bertambahnya usia kota pahlawan ini, kita dapat juga menyongsong Kota Surabaya menuju kota ramah lansia. Saya mengapresiasi kinerja pemkot dalam penanganan vaksin untuk lansia di masa pandemi Covid-19, dimana sampai saat ini vaksinasi booster untuk lansia telah tercapai lebih dari 90%. Di samping itu, saya mengapresiasi bahwa Kinerja pelayanan kesehatan di Kota Surabaya terus membaik ditandai dengan terus naiknya angka harapan hidup.” ujar Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya tersebut, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin, (6/6).

Cucuk mengatakan, dii Tahun 2021, angka harapan hidup Kota Surabaya telah mencapai 74,18 tahun. Hal ini menunjukkan Surabaya telah mengarah ke struktur penduduk menua (ageing population) sebagaimana kota-kota maju di dunia. 

Persentase penduduk lansia di Surabaya pun mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun AHH yang semakin membaik ini juga diikuti dengan jumlah lansia yang terlantar yang mencapai 15.354 jiwa pada tahun 2017. 

"Untuk itu saya berharap adanya kado dari pemkot Surabaya untuk kaum lansia yaitu penambahan Griya Werdha. Saat ini Kota Surabaya hanya memiliki 1 Griya Werdha dengan daya tampung 160 orang. Ini sangat jauh dari jumlah lansia yang terlantar” ujar Tjutjuk.

Menurutnya, tidak susah untuk mewujudkan hal ini. Cukup dengan memanfaatkan aset pemkot yang sudah ada atau tidak terpakai, dan ditambahkan fasilitas bagi lansia di dalamnya untuk memenuhi standar sebagai Griya Werdha.

“Selain itu, program untuk lansia perlu sesegera mungkin direalisasikan, dimana program ini sangat penting untuk diperhatikan. Apalagi programnya sudah pernah disampaikan oleh Mas Eri, tinggal eksekusi saja” ucap Tjutjuk.

Program-program khusus lansia yang dimaksud meliputi pemberian gelang chip yang isinya NIK, rekam medis, alat pelacak GPS, dan layanan listrik serta air gratis. Selain itu, ada layanan dokter keliling, peningkatan permakanan pada posyandu lansia, dan beberapa program lainnya untuk lansia yang telah disampaikan Walikota terpilih pada waktu kampanye lalu.

Melansir data BPS untuk persentase penduduk lansia, pada tahun 2018 jumlah lansia adalah 8,53%. Di tahun 2019 jumlahnya 8,84%, serta di tahun 2020 jumlahnya mencapai 9,16% dari total jumlah penduduk Kota Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penduduk lansia di Kota Surabaya setiap tahunnya.