Cegah PMK Tidak Makin Meluas, Pemkab Ngawi Siapkan Dana Miliaran Rupiah

Ony Anwar/RMOLJatim
Ony Anwar/RMOLJatim

Dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di berbagai daerah kian mengkhawatirkan. Tidak ingin semakin meluas, Bupati Ngawi Ony Anwar bergerak cepat melakukan penanganan PMK.


Ony Anwar mengatakan perlu ada langkah komperhensif dan terpadu untuk melawan penyakit hewan tersebut. Salah satunya bakal menggelontorkan anggaran sekitar Rp 3 miliar bersumber dari pos belanja tidak terduga (BTT) 2022. 

Dana tersebut akan dipergunakan untuk penyediaan vaksin PMK dan operasional di lapangan. Hanya saja teknisnya tetap menunggu dari keputusan gugus tugas PMK.

"Kemarin pengajuanya kita sesuaikan dengan BTT-nya. Dari jumlahnya yang bisa displit sekitar tiga miliar dan diposkan melalui anggaran perubahan," ujar Ony Anwar saat ditemui Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (21/6).

Terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi Bonadi menjelaskan, paparan PMK sampai saat ini terdapat 326 ekor sapi.

Wabah penyakit ini di wilayah Ngawi merupakan bagian klasifikasi dari daerah yang tertular diantara 34 kabupaten/kota di Jawa Timur. 

Untuk mengantisipasi PMK tidak makin meluas, pihak dinas bersama stakeholder terkait melakukan pengawasan terhadap lalu-lintas hewan di beberapa titik.

Dia mengaku pihaknya secara inten melakukan pendataan pada hewan ternak untuk persiapan vaksinasi. 

"Kita minta apabila ada dugaan paparan PMK mohon secepatnya warga masyarakat memberikan informasi kepada petugas penyelia dilapangan khususnya kepada dokter hewan," jelas Bonadi. 

Dia meminta para peternak untuk menyemprotkan desinfektan terhadap kandang ternak. Untuk jenis desinfektan yang akan disemprotkan, dia meminta untuk berkoordinasi dengan petugas di lapangan.