Setelah melakukan penutupan sejak 10 Januari lalu, Pemerintah Kabupaten Lamongan kini kembali membuka 15 pasar hewan di wilayahnya, namun dengan menerapkan persyaratan ketat bagi ternak yang diperjual belikan.
- Cari Janda Yang Terseret Arus Sungai, Warga Ngawi Serentak Pukul Wajan
- SVIB XL Axiata Sudah Suntik Vaksin Covid-19 ke 12.050 Warga
- Gubernur Khofifah Beri 39 Unit Motor Operasional Untuk Tagana di Jatim
"Pasar hewan sudah bisa kembali dibuka. Tapi harus memenuhi syarat. Salah satunya sapi, kambing atau domba yang masuk pasar hewan harus sudah tervaksin dan memiliki tanda," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakwswan) Kabupaten Lamongan, Shofiyah Nur Hayati, Sabtu (15/02).
Kebijakan untuk kembali membuka pasar hewan setelah ditutup sejak sebulan lalu tersebut, kata Shofiyah, diambil atas dasar melandainya kasus sapi terjangkit PMK di Lamongan yang dibarengi dengan tingginya angka kesembuhan.
Berdasarkan data terbaru, sejumlah 1.557 ekor sapi di Kabupaten Lamongan tercatat telah terjangkit PMK. Dari total sapi yang terjangkit tersebut, sebanyak 950 ekor sapi dinyatakan sembuh dan 419 ekor sisanya masih dalam kondisi sakit. Sedangkan untuk sapi yang mati sebanyak 99 ekor.
"Meski kasus PMK sudah melandai, upaya pengendalian PMK di Lamongan secara masif tetap dilakukan dengan melakukan aksi pengobatan, penanganan atau pencegahan hingga menggencarkan vaksinasi," jelasnya.
Shofiyah mengungkapkan, hingga saat ini, hampir 10 ribu ekor sapi di Lamongan telah menerima vaksinasi PMK. Dengan rincian sebanyak 1.792 dosis vaksin mandiri, vaksin bantuan pemerintah 7.845 dosis dan vaksin dari CSR perusahaan sebanyak 97 dosis.
Rangkaian tindakan vaksin tersebut, diharapkan dapat menekan angka hewan ternak yang terjangkit PMK sebelum memasuki bulan Ramadhan. Targetnya, sebelum Hari Raya sudah nihil kasus PMK.
"Vaksin tetap berjalan sampai Maret 2025. Kami berharap mendekati bulan Ramadhan terus melandai dan sebelum Hari Raya sudah bisa nihil kasus PMK di Lamongan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPRD Jatim Minta Pemprov Ganti Rugi Sapi Peternak yang Mati Akibat PMK
- Banggar DPRD Jatim Setujui Anggaran Rp 25 M untuk Penanggulangan PMK
- PMK di Jawa Timur Tertangani Dengan Baik, Khofifah Optimis Stok Hewan Ternak Aman Jelang Ramadhan