Mudahkan Masyarakat Penghasilan Rendah, BTN Gelar Akad Massal KPR Subsidi 10.000 Unit Rumah

 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar akad massal program KPR Bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/6)/Ist
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar akad massal program KPR Bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/6)/Ist

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berusaha semakin memudahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah.


Salah satu langkah konkret yang dilakukan BTN yakni menggelar akad massal KPR Subsidi sebanyak 10.000 unit rumah serentak dalam waktu sehari di Kantor Cabang BTN seluruh Indonesia. 

Hirwandi mengatakan, Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi selain merupakan upaya perseroan untuk mendukung Program Sejuta Rumah yang diinisiasi Pemerintah, juga sebagai upaya mengatasi permasalahan pembiayaan perumahan subsidi yang terimbas dampak pandemi Covid-19. 

"Kami tunjukkan bahwa KPR itu masih jalan dan Akad Massal ini juga sebagai ajang promosi dan edukasi Bank BTN kepada masyarakat untuk dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau," kata Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar di sela acara Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, (25/06), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Menurut Hirwandi, Bank BTN sebagai bank fokus perumahan ikut menopang geliat sektor properti yang memiliki multiple effect ke 174 sektor turunan lainnya dan perseroan akan terus berinovasi mendorong laju peny1aluran KPR Bersubsidi untuk membantu pemerintah mempercepat pencapaian Program 1 Juta Rumah.

"Akad massal ini adalah akad massal yang ketiga kalinya sejak Januari 2022. Jumlah debitur yang melakukan akad kredit maupun pembiayaan adalah sebanyak 10.000 debitur. Yakni, 8.500 debitur konvensional dan 1.500 debitur syariah," kata dia.

Hirwandi menjelaskan, Bank BTN berterima kasih kepada Kementerian PUPR dan BP Tapera karena telah diberikan amanah menyalurkan KPR Bersubsidi dengan kuota terbanyak yaitu 170.000 kuota KPR FLPP, 19.600 kuota KPR BP2BT dan 18.360 kuota KPR Tapera. 

"Kegiatan akad massal KPR secara serentak ini merupakan salah satu strategi kami untuk dapat menghabiskan kuota yang telah dipercayakan Pemerintah kepada Bank BTN," ungkap Hirwandi.

Calon debitur yang melakukan akad kredit maupun pembiayaan sangat bervariasi karena Bank BTN merupakan satu-satunya Bank yang dapat melayani semua segmen pekerjaan baik itu formal maupun informal. 

"Ini merupakan bukti komitmen kami mendukung Pemerintah dalam memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan maksimal yang tentunya sejalan dengan komitmen perseroan untuk terus menjadi Sahabat Keluarga Indonesia," kata Hirwandi.

Adapun acara Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi tersebut mengusung tema “BTN One Stop Housing Solution”, yang memiliki filosofi bahwa semua yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia terkait perumahan ada di Bank BTN. Hal ini karena Semua Ada, Semua Bisa, Semua Segmen, Semua Mudah di Bank BTN.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan pemerintah sangat berharap kepada sektor properti yang meliputi 174 subsektor turunan terus tumbuh positif, sehingga mendukung momentum pemulihan ekonomi nasional dan menyerap semakin banyak tenaga kerja.

"Pemerintah tahun ini menyediakan berbagai program kemudahan dan bantuan pembiayaan rumah bagi masyarakat diantaranya FLPP, BP2BT, dan Tapera. Masyarakat dapat memanfaatkan berbagai program tersebut sesuai dengan kebutuhan," jelas dia.

Menurut Herry, pemerintah mendorong Bank BTN memiliki kinerja yang baik tidak hanya pada KPR FLPP, namun juga memaksimalkan penyaluran KPR BP2BT sesuai segmentasi program yang telah ditentukan.

Herry mengapresiasi langkah Bank BTN menyelenggarakan akad kredit massal yang dilakukan secara serentak. "Kami mengapresiasi strategi dari Bank BTN dalam mengupayakan percepatan penyaluran KPR FLPP di tahun ini, serta juga mendorong kepada pengembang perumahan untuk membangun rumah semakin berkualitas serta memenuhi ketentuan/peraturan rumah sederhana sehat," jelas dia.  

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Permukiman Provinsi Sumsel Basyarudin Akhmad mengatakan, akad massal KPR Subsidi ini diharapkan bisa terus dilanjutkan untuk memenuhi kebutuhan rumah yang layak bagi masyarakat. 

Menurut dia, perumahan dan kawasan pemukiman mempunyai peran penting dalam pembangunan di Sumsel, perkembangan industri perumahan atau properti yang mulai membaik pada tahun 2022 menjadikan sektor ini sebagai salah satu tumpuan pertumbuhan perekonomian Sumatera Selatan. 

“Sektor perumahan merupakan sektor yang tumbuh positif dan pemerintah Provinsi Sumsel optimistis pertumbuhan sektor properti pada tahun ini akan mencapai 10%,” pungkas Basyarudin.