Gelaran Kirab Pusaka Mengecewakan, Kominfo Ngawi Minta Maaf

Kepala Dinas Kominfo Ngawi, Wahyu Sri Kuncoro/RMOLJatim
Kepala Dinas Kominfo Ngawi, Wahyu Sri Kuncoro/RMOLJatim

Gelaran kirab pusaka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi mengecewakan dan mendapat kritik keras warga. Sebab, dikemas cukup sederhana, berbeda jauh dari tahun sebelumnya.


Kepala Dinas Kominfo Ngawi selaku panitia, Wahyu Sri Kuncoro langsung meminta maaf. Wahyu mengaku, kirab pusaka tahun ini memang tidak semeriah seperti waktu sebelumnya, mengingat saat ini masih terkendala anggaran akibat pandemi Covid-19. 

"Pertama kami selaku panitia meminta maaf kepada warga masyarakat Ngawi karena kirab pusaka kemasanya cukup sederhana tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena gelaran kirab pusaka tahun ini memang terkendala anggaran harap dimaklumi masih dalam situasi pandemi Covid-19," ujar Wahyu Sri Kuncoro, Rabu (6/7).

Kirab pusaka itu digelar dalam rangka menyambut perayaan HUT Kabupaten Ngawi ke-664, yang puncaknya pada Kamis (7/7) besok.

Kirab pusaka melibatkan langsung Bupati Ngawi Ony Anwar dan Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko itu dimulai dari Ngawi Purba menuju Pendapa Wedya Graha dengan rute sekitar 5 kilometer.

Dimana pusaka piandel milik pemerintah daerah itu berupa dua Tumbak Kyai Singkir dan Kyai Songgolangit serta Payung Tunggul Warono dan Tunggul Wulung dikirab dengan memakai kendaraan jeep.

Bahkan, Wahyu mengaku waktu persiapan untuk gelaran kirab pusaka terbilang mepet. Mengingat diasumsikan pada awalnya kirab pusaka tahun 2022 masih dalam situasi pandemi. Sehingga anggaranya tidak dipersiapkan secara baik. 

Hanya saja ia berjanji masukan maupun pendapat dari masyarakat kedepan menjadi bahan evaluasi untuk menggelar tradisi kirab pusaka sesuai pakemnya dan menjadi magnet atau daya tarik wisata.

Secara tradisi, lanjut Wahyu, memang bupati maupun wakilnya dalam kirab pusaka akan mengendarai kereta kencana. 

Selain itu turut hadir para prajurit Bergoto sebanyak 160 orang dari Kraton Solo disusul para Senopati 6 orang masing-masing menunggang kuda serta Manggoloyudho 1 orang.

Tidak hanya itu juga hadir sebuah gunungan yang berisi hasil bumi tentunya bisa diperebutkan warga masyarakat. 

"Kalau nanti situasinya memang sudah aman dari Covid-19 pasti kita persiapkan yang lebih menarik untuk masyarakat,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

“Selain itu sangat kita harapkan kirab pusaka kedepan bisa menjadi bahan edukasi para anak didik serta pelajar di Ngawi untuk mengenal akan budaya daerahnya," pungkasnya.