IDAI Sarankan Anak Wajib Divaksin untuk Hindari Varian Baru saat PTM

Ilustrasi / net
Ilustrasi / net

Varian baru Covid-19 yang diberi kode Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki potensi menulari anak-anak yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.


Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) peningkatan kasus Covid-19 pada bayi dan anak dalam beberapa waktu ke belakang yang membutuhkan perawatan.

"Selain itu juga ada peningkatan kasus Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus long Covid-19 pada anak di Indonesia," ujar Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso dalam keterangannya, Jumat (8/7).

Salam satu hal yang patut diantisipasi oleh orang tua adalah penularan varian BA.4 dan BA.5 di sekolah, mengingat dalam waktu dekat akan dimulai kembali masa ajaran baru dengan metode PTM.

"Dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang jauh lebih mudah menular dibanding varian awalnya, pada anak di Indonesia dan subvariant baru ini potensial menyebabkan gelombang kasus berikutnya," paparnya.

Maka dari itu, dirinya merekomendasikan kepada pemerintah untuk mempertimbangkan PTM dengan melihat sejumlah aspek penting dalam langkah pencegahan.

Pimprim mengurai, pemerintah harus memperhatikan adanya kasus baru Covid-19 di sekolah atau tidak, seberapa banyak cakupan vaksinasi yang sudah diterima guru, staf, hingga anak murid.

"Anak memiliki risiko yang sama dengan dewasa untuk terinfeksi Covid-19, bahkan berpotensi mengalami komplikasi MIS-C dan Long Covid-19, sehingga pencegahan adalah yang utama," tuturnya menegaskan.

Lebih lanjut, Pimprim juga mengimbau kepada orang tua untuk tidak mengjak anak-anaknya terlalu sering keluar rumah disisa masa liburan sekolah.

"Kami juga menghimbau orangtua untuk tidak membawa anak ke tempat keramaian di masa liburan sekolah, serta mengajarkan anak supaya cakap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan terbukti efektif mencegah berbagai penyakit infeksi, termasuk Covid-19," ucapnya.

"Sehingga kebiasaan baik yang terbentuk selama masa pandemi harus dipertahankan, bahkan semakin ditingkatkan pada situasi adanya kenaikan kasus," tandas Pimprim.