Hasil Evaluasi: 95 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia Berasal dari Jawa dan Bali

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto/Net
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto/Net

Hasil evaluasi pemerintah terhadap penyebaran Covid-19 di Indonesia menunjukkan mayoritas kasus yang bertambah berasal dari wilayah Pulau Jawa dan Bali.


Hal tersebut disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, dalam jumpa pers usai Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (18/7).

"Penambahan kasus yang tertinggi masih di Jawa dan Bali. Merepresentasikan hampir 95 persen," ujar Airlangga dikutip melalui siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Kondisi ini berbeda halnya dengan penyebaran Covid-19 di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali. Namun beberapa provinsi terlihat mengalami kenaikan secara fluktuatif.

"Kita lihat beberapa untuk di luar Jawa dan Bali kasus relatif masih rendah dan landai, dan yang aktif masih di Sumut, Kalsel, Kaltim, Sumsel, Sulsel dan Kalteng," paparnya.

Khusus untuk tingkat reproduksi virus Covid-19, lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini, relatif melandai dalam 3 minggu terakhir.

"Dari 1,27 (persen) turun 1,26 dan 1,24, dan semua pulau di atas 1. Untuk di luar Jawa-Bali, Sumatera 1,29 (persen), NTT, Kalimantan, Sulawesi 1,18, Maluku dan Papua 1,08," imbuhnya memaparkan.

Kemudian untuk tingkat transmisi virus Covid-19 di komunitas wilayah luar Pulau Jawa dan Bali, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini memastikan hanya satu yang mulai naik.

"Ada di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Dan yang lain, dari 385 kabupaten/kota masih di level 1, baik dari BOR (bed occupancy rate) maupun isolasi, masih dalam tingkat memadai," demikian Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Wilayah Luar Pulau Jawa dan Bali ini menambahkan.