Sebanyak 593 Jamaah Haji asal Tuban Kloter 1 dan 2 telah tiba di Kompi Senapan C Tuban. Kloter pertama terdiri dari 448 Jamaah Haji tiba pukul 15.10 WIB dengan menarik 10 Armada bus yang datang beriringan.
- Gelar Razia, Petugas Gabungan di Tuban Belum Temukan Toko Kelontog Menjual Rokok Ilegal
- Pekerja MPS Tuban Mantap Pilih Khofifah, Gubernur Paling Berpihak pada Industri Padat Karya SKT
- Mantan Kades Se- Kabupaten Tuban Deklarasikan Dukungan pada Paslon Riyadi- Wafi
Waktu kedatangan jamaah haji sempat molor hingga 5 jam lebih. Padahal, estimasi jamaah haji tiba di Tuban pukul 11.00 WIB. Keterlambatan terjadi karena adanya pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
“Landing di Bandara Juanda pukul 05.15 WIB, sampai di Asrama Haji Sukolilo langsung cek kesehatan, dan itu memakan waktu cukup lama,” ujar Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Kemenag Tuban Ashabul Yamin dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (18/7).
Yamin mengatakan, dengan pengetatan pemeriksaan kesehatan tersebut, diharapkan kesehatan jamaah haji dapat terpantau. Selain itu juga sebagai upaya dari Pemerintah Provinsi dalam mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke tanah air.
Usai dilakukan pemeriksaan, ditemukan 4 jamaah haji reaktif tanpa gejala, dan satu jamah haji dalam keadaan sakit karena dehidrasi.
Usai landing, jamaah haji yang sakit tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit haji untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Untuk jamaah haji yang dinyatakan reaktif tanpa gejala, langsung ditindaklanjuti oleh pemprov dengan mengirim secara terpisah jamaah haji ke rumah masing-masing.
“Kebijakan dari pemprov langsung dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujar Yamin.
Sementara itu, untuk kloter 2 yang terdiri dari 143 orang tiba pukul 12.55 WIB. Rombongan jamaah haji kloter ke dua juga harus menerima tes pemeriksaan kesehatan di asrama haji, hingga akhirnya tiba di Kompi Senapan C Tuban pada Minggu malam, pukul 20.57 WIB.
“Untuk kloter dua ini lebih sedikit, menggunakan 3 bus,” ujarnya.
Salah satu jamaah haji asal Desa Jatisari Kecamatan Senori Maftuhah (65) mengaku senang dan lega.
Total 42 hari ia harus berpisah dengan keluarga untuk menjalankan ibadah suci ke Baitullah. Tangis haru tak bisa terbendung ketika dirinya dan suami Mahmud (65) tahun turun dari bus.
“Alhamdulilah kami bisa menunaikan ibadah haji dan kembali ke kampung halaman tanpa kurang satu apapun,” ucap Maftuhah. Ia mengaku sangat rindu kepada keluarga terutama cucu. “42 hari total, saya pengen cepat pulang dan ketemu cucu,” ungkapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
- Dukung Eri Cahyadi-Armuji, Hiperhu: Lanjutkan Kepemimpinan Periode Kedua
- Pemkot Surabaya Berhasil Raih Penghargaan Bergengsi dari Badan Informasi Geospasial