Cerita Tukang Pijat Urat Surabaya, Akhirnya Bisa Naik Haji Setelah Menabung Puluhan Tahun

Gus Mad saat memijat pasien di rumahnya
Gus Mad saat memijat pasien di rumahnya

 Mimpi Rochmad Munandar, seorang tukang pijat urat di Surabaya, akhirnya terwujud. Setelah puluhan tahun tekun menabung dari hasil kerjanya yang tak menentu, ia dan istrinya, Yuli Khotimah,  akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini.  Kisah inspiratif ini menjadi bukti bahwa ketekunan dan kesabaran mampu menggapai cita-cita, bahkan dalam kondisi ekonomi yang terbatas.


"Alhamdulillah, setelah sekian lama menabung, akhirnya mimpi kami untuk naik haji bisa terwujud," ujar Rochmad Munandar, pria yang akrab disapa Gus Mad ini dengan suara bergetar haru.  "Ini semua berkat rahmat Allah SWT dan kerja keras kami berdua," ungkapnya Selasa, 6 Mei 2025.

Gus Mad memulai profesinya sebagai tukang pijat urat sejak tahun 1998.  Setiap rupiah hasil kerjanya, meskipun tarifnya  "seikhlasnya,"  disisihkan dengan tekun untuk membiayai ibadah haji.  Ia tidak pernah memasang tarif tetap,  mengandalkan kebaikan hati para pasiennya.  Uang yang terkumpul kemudian dikelola dengan cermat oleh istrinya, Yuli Khotimah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menabung untuk biaya haji.

“Saya tidak pernah menghitung berapa yang terkumpul setiap bulan,” ungkap Gus Mad.

“Yang penting saya selalu menyisihkan sebagian penghasilan saya untuk menabung haji. Alhamdulillah, cukup untuk berdua dengan istri," sambungnya.

Pada tahun 2012, pasangan suami istri yang tinggal di Jalan Campat Kulon, Makam Kenjeran, Surabaya ini mendaftar haji dan konsisten menabung setiap bulan. Kini, kerja keras dan doa mereka terjawab.  Mereka akan berangkat ke Tanah Suci pada tanggal 7 Mei 2025 dari Embarkasi Surabaya.

Persiapan fisik dan mental pun telah dilakukan oleh Gus Mad dan istrinya. Keduanya berharap ibadah haji mereka kelak dapat berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news