Bantuan sosial dari Presiden Joko Widodo yang ditemukan ditimbun di sebuah lahan kosong di kawasan Depok dianggap telah melukai hati rakyat kecil yang membutuhkan.
- Ahok: Bansos itu Hanya di Zaman Kerajaan
- Tekan Kemiskinan Ekstrem dan Cegah Pelaku Usaha Ultra Mikro Terjerat Rentenir, Gubernur Khofifah Serahkan Bansos dan Zakat Produktif di Bangkalan
- Penyaluran BLT Permakanan Surabaya Periode Januari 2024 Capai 100 Persen
Penimbunan Banpres itu dianggap bentuk penghinaan lantaran bantuan tersebut seharusnya bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menyayangkan perlakuan terhadap beras Bansos yang dilakukan dengan cara dikubur.
Politisi PKS ini mengaku ragu jika beras sengaja ditimbun lantaran diklaim rusak atau tidak layak konsumsi. Bagi Bukhori, ada banyak cara supaya beras tersebut tidak terbuang sia-sia.
"Semisal dijual kembali ke pihak lain sebagai campuran pakan ternak. Setidaknya itu bisa lebih bermanfaat dan tidak menimbulkan kecurigaan,” tegas Bukhori, Senin (1/8).
Bukhori mendukung kepolisian mengusut tuntas kasus penimbunan beras tersebut. Dengan demikian, akan terungkap fakta dan pihak yang harus bertanggung jawab atas penimbunan beras itu.
“Komisi VIII menaruh perhatian terhadap kasus ini dan akan mengawal hingga terungkap motif dan pihak yang harus bertanggung jawab atas penimbunan beras Bansos tersebut," katanya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Dia menegaskan, jika memang hasil pengusutan terkandung unsur tindak pidana, maka aparat penegak hukum turun tangan dan menangkap pelaku.
"Aparat penegak hukum tidak perlu ragu menyeret mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum," pungkasnya.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi