Semarak Fesyen Merah Putih di Kabupaten Probolinggo Sambut HUT ke-77 Kemerdekaan RI

Para model sedang berlenggak lenggok di alun-alun Kota Kraksaan Probolinggo/RMOLJatim
Para model sedang berlenggak lenggok di alun-alun Kota Kraksaan Probolinggo/RMOLJatim

Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bekerja sama dengan Adikarya Perajin Batik Bordir dan Asesoris (APBBA) Kabupaten Probolinggo menggelar fesyen merah putih untuk kategori umum di Alun-alun Kota Kraksaan, Sabtu (13/8).


Kegiatan yang diikuti oleh 77 orang peserta ini dihadiri oleh Plt Bupati Probolinggo HA Timbul Prihanjoko didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Meskipun sempat diguyur hujan rintik-rintik, seluruh peserta dengan menggunakan busana bernuansa batik dipadu dengan pernak-pernik perjuangan ini tetap semangat berlenggak-lenggok di space yang sudah disediakan.

Menariknya, Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Christian ikut berbaur dengan busana pejuang kemerdekaan dilengkapi sepeda kunonya.

Setelah diadakan penilaian oleh dewan juri dari APBBA Kabupaten Probolinggo, juara 1 dirah oleh Ghazar Rizkiyah dari Pakuniran, juara 2 diraih Arifah Dwi AG dari Jrebeng Wetan, juara 3 diraih Syarafana AS dari Kraksaan.

Sementara harapan 1 diraih Sarah Amera SR dari Gending, harapan 2 diraih Trizha Nurhidayah Putri dari Maron, dan harapan 3 diraih Galih Ajie Pangestu dari Kota Probolinggo.

Ketua APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali menyampaikan rasa syukur karena sudah mulai banyak pengrajin batik yang mulai menampilkan karya-karyanya. Sebab peserta fesyen merah putih banyak yang memakai batik khas Kabupaten Probolinggo.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk batik karya anggota APBBA dan memperkenalkan melalui media. Sebab memang media sangat membantu sekali memperkenalkan batik-batik khas Kabupaten Probolinggo,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Mahrus menjelaskan keunggulan dari batik khas Kabupaten Probolinggo ini adalah batik pendalungan. Dimana pengrajin batik Kabupaten Probolinggo mampu membuat warna yang tajam. Disamping itu bisa membuat warna yang soft warna Jawa dan Madura. 

“Intinya kita memiliki warna khas yang tidak sama dengan Madura dan tidak sama dengan Jawa. Alhamdulillah, pasca pandemi penjualan batik sudah mulai berangsur-angsur membaik,” tegasnya.

Sementara Plt Bupati Probolinggo HA Timbul Prihanjoko mengatakan fesyen merah putih ini digelar dalam rangka untuk memberikan ruang kepada seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk berekspresi.

“Silahkan berekspresi menuangkan segala kemampuannya yang dimilikinya. Mulai beberapa bulan lalu kita membuka ruang bagi masyarakat, baik di bidang seni, budaya maupun UMKM karena ini dalam rangka bagaimana masyarakat bisa bergairah kembali,” katanya.

Menurut Plt Bupati Timbul, selama ini Pemerintah Daerah sudah memberikan pembinaan dan ruang yang cukup untuk pengrajin-pengrajin batik dalam rangka peningkatan UMKM dan pengrajin batik di Kabupaten Probolinggo.

“Dengan adanya banyak pengrajin batik, tentunya juga akan banyak sekali menyerap tenaga kerja,” terangnya.

Sedangkan Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian menyampaikan fesyen merah putih ini mengambil tema budaya, busana-busana lawas dan perjuangan.

Hal ini dimaksudan untuk memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI dan ingin memberikan motivasi bagi generasi saat ini untuk mencintai kebudayaan dan budaya bangsa Indonesia.

“Kegiatan ini diikuti oleh segala umur mulai dari anak-anak, remaja dan orang tua dari umur 6 hingga51 tahun. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini kita bisa meningkatkan omset IKM. Sebab dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa tahu batik Kabupaten Probolinggo sehingga bisa membeli produk-produk batik Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.