Wali Kota Eri Cahyadi Sampaikan Pesan Bung Karno Lewat Audio di Malam Tasyakuran

Wali Kota Eri Cahyadi menggelar tasyakuran di rumah dinasnya/ist
Wali Kota Eri Cahyadi menggelar tasyakuran di rumah dinasnya/ist

Malam menjelang Peringatan HUT RI ke 77, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menggelar tasyakuran di rumah dinasnya, di Jalan Sedap Malam No. 2, samping Kantor Balai Kota Surabaya, Selasa (16/8). 


Pada malam tasyakuran kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi didampingi oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, jajaran Forkopimda, Kepala PD, Camat dan Lurah.

Di malam Peringatan HUT RI ke 77, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan beberapa pesan penting kepada jajarannya dan seluruh warga Surabaya lewat rekaman audio yang disebar di setiap RT/RW. 

Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Wali Kota Eri saat sambutan mengatakan, agar warga Surabaya senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan serta kegotong royongan. 

“Seperti yang disampaikan oleh Bung Karno (Presiden RI Sukarno) bahwa kunci Kemerdekaan RI adalah gotong royong. Pada zaman sekarang gotong royong masih relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari - hari,” kata Wali Kota Eri Cahyadi melalui rekaman audio. 

Melalui pesan audio, Wali kota Eri Cahyadi itu mencontohkan gotong royong pada saat Surabaya dilanda krisis Covid-19. 

Saat itu, Pemerintah Kota (Pemkot) dan warga Surabaya saling bahu membahu, membantu yang lemah dan kurang mampu. 

Wali Kota Eri Cahyadi melanjutkan, gotong royong dan saling bahu membahu adalah bagian dari ruh Pemkot Surabaya. Ruh itu berwujud Kader Surabaya Hebat (KSH) dan aplikasi Sayang Warga. 

Menurut dia, dengan adanya KSH, Pemkot Surabaya terbantu dan bisa tepat sasaran ketika memberikan intervensi kepada warga yang kurang mampu. 

“Surabaya itu bisa menjadi hebat bukan karena wali kotanya, bukan pemkotnya, tapi keberhasilan suatu program itu berkat kerja keras seluruh warganya. Dari informasi warga kami bisa menjalankan program dengan tepat sasaran,” ujarnya.

Dia menyampaikan kepada warga, untuk tidak sungkan atau takut menyampaikan kepada camat dan lurah di lingkup Pemkot Surabaya. 

Menurutnya, keluh kesah yang dialami oleh warga itu bisa ditampung oleh camat dan lurah untuk dicarikan solusinya. 

Ketika camat dan lurah itu tidak bisa memberikan solusi dalam jangka waktu lebih dari 3 hari, ia meminta warganya untuk melapor ke dirinya setiap Sabtu pagi di Kantor Balai Kota Surabaya. 

“Saya yakin, dengan kekuatan kebersamaan dan gotong royong, kita mampu membawa Kota Surabaya bangkit lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Serta menjadikan kota yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” pungkasnya.