Bukti Cinta NKRI, Masyarakat Tionghoa Nyanyikan Lagu Nasional dengan Bahasa Mandarin

Warga Tionghoa saat menyanyikan lagu nasional
Warga Tionghoa saat menyanyikan lagu nasional

Warga  Tionghoa Surabaya yang tergabung dalam komunitas Persaudaraan Pencinta Negara Republik Indonesia (PPNKRI), dengan menggelar Trilogi Kebangsaan di Food Society Pakuwon Mall Surabaya. (Rabu (17/8).


Perayaan Kemerdekaan RI ke 77 yang dihelat PPNKRI ini cukup unik, karena membawakan lagu kebangsaan maupun daerah di Indonesia menggunakan bahasa mandarin yang diiringi alat musik tradisional Cina.

Filipus Herman selaku Ketua PPNKRI menjelaskan, mengapa lagu Kebangsaan seperti Tanah Air dibawakan menggunakan bahasa mandarin karena Tionghoa  termasuk di dalam NKRI.

"Tionghoa itu adalah sebuah etnis yang ada di dalam bagian NKRI jadi nggak ada perbedaan antara kita, orang Tionghoa, Jawa, Sunda, Batak, Ambon itu nggak ada. Satu hal adalah kita satu kesatuan NKRI," terang Herman, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dengan mempertunjukkan lagu kebangsaan berbahasa mandarin, PPNKRI ingin menunjukan kepada masyarakat luas bahwa etnis Tionghoa di Surabaya peduli terhadap hari Kemerdekaan RI yang diperingati tiap 17 Agustus.

"Kami sangat mencintai NKRI, kami menunjukkan bahwa kita semua Tionghoa ini sangat mencintai NKRI dan nilai-nilai yang mau kita tanamkan adalah kita ingin anak-anak muda lebih cinta NKRI, rasa nasionalismenya bisa tumbuh dengan cepat," tutur Herman.

Penanaman nasionalisme oleh NKRI terhadap milenial Tionghoa di Surabaya, yakni mengajak mereka untuk bernyanyi lagu kebangsaan. Hal ini terlihat ketika pertunjukan musik yang dipertontonkan kepada pengunjung mall di Surabaya Barat tersebut menampilkan 4 penyanyi lintas jaman mulai anak kecil hingga dewasa.

Indra Winata anggota PPNKRI yang juga panitia acara Trilogi Kebangsaan menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan impartasi positif bagi UMKM dan anak muda. Karena acara tersebut mempunyai 3 sekuel sebagai upaya mencintai NKRI.

"Sekuel pertama Jas Merah, akan ada sumpah pemuda dan juga ada hari pahlawan sebagai penutupnya," ucap Indra.

Tirlogi Kebangsaan ini mempunyai dua event untuk membangkitkan rasa nasionalisme terhadap NKRI dan juga mengangkat perekonomian UMKM selepas pandemi Covid-19. Disamping menggelar talkshow  dan pagelaran seni,

"Yang pertama ada di Food Society dan di Food Junction, kita akan membawa dua tema yang berbeda yaitu yang di Food Society ini kita lebih mengangkat kemerdekaannya, kita lebih mengangkat tentang nasionalisnya untuk yan di Food Junction kita mengangkat UMKM kita supaya sektoral ekonomi kita juga ikut tumbuh," jelas Indra.