Pemprov Jatim Prioritaskan Penanganan Korban Banjir Lahar di Lumajang

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat meninjau wilayah terdampak banjir lahar dingin di Lumajang/Ist
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat meninjau wilayah terdampak banjir lahar dingin di Lumajang/Ist

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memprioritaskan penanganan korban banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Lumajang. Jembatan dan Dam juga segera akan diperbaiki.


"Saya langsung perintahkan kepala perangkat daerah terkait untuk turun ke lapangan, alat berat turun, dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi,” ujar Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat meninjau wilayah terdampak banjir lahar dingin di Lumajang, Minggu (21/4).

Diketahui, intensitas hujan yang lebat di Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin dan membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap pada Kamis (18/4) malam.

Luapan DAS Regoyo ini menyebabkan 7 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, Pasirian, Lumajang, dan Sukodono terdampak banjir dengan ketinggian air 15-20 cm. 

Total terdapat 495 KK terdampak. 42 KK diantaranya sempat mengungsi di 2 titik pengungsian. BPBD juga mencatat terdapat 3 korban meninggal dunia. Dua diantaranya merupakan pasangan suami istri warga Dusun Jurang Geger, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. 

Saat ini, genangan air telah surut dan para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. 

Banjir lahar dingin itu juga menyebabkan 6 jembatan mengalami kerusakan, 1 fasilitas umum, dan 5 hewan ternak warga. Salah satu jembatan yang mengalami kerusakan ialah Jembatan Mujur II Kelopo Sawit yang baru diperbaiki dan diresmikan pada September 2023 lalu. 

“Kami tidak ingin ada jeda, jadi jembatan yang rusak begitu juga perbaikan DAM akan segera dilakukan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) BPBD Provinsi Jatim,” kata Adhy.

Ia mendorong upaya perbaikan jembatan dan Dam bisa diselesaikan sesegera mungkin. Khusus Jembatan Mujur II Keloposawit, ditargetkan selesai dalam 1 bulan lebih 1 minggu.

Berkaca pada perbaikan Jembatan Mujur II Keloposawit tahun lalu, ditargetkan selesai dalam kurun waktu 3 bulan, namun Dinas PU Bina Marga bisa merampungkannya dalam 2 bulan. 

“Tadi Kepala Dinas PU Bina Marga menyanggupi proses perbaikan Jembatan Mujur II Keloposawit bisa dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan lebih 1 minggu. Tahun lalu bisa lebih cepat dari target, jadi kalau targetnya 1 bulan 1 minggu, semoga bisa lebih cepat dari itu,” jelasnya. 

Selain meninjau Jembatan Mujur II Keloposawit, Pj Gubernur Adhy juga meninjau tanggul jebol di Desa Keloposawit dan Dam Trubus Mujur II Kecamatan Candipuro. 

“Jadi proses perbaikannya dilakukan secara simultan, bukan dikerjakan satu per satu. Sehingga diharapkan bisa selesai dalam waktu singkat dan masyarakat tidak menunggu lama,” tegasnya.