Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad mengunjungi Millenial Shrimp Farm (MSF) di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jumat (19/8).
- Resmikan Jalan Merak-Baluran Situbondo, Gubernur Khofifah: Koneksitas Jadi Sarana Penting untuk Kesejahteraan Masyarakat
- Kabupaten Terinovatif, Situbondo Terima Penghargaan IGA Award dari Kemendagri
- HISNU Situbondo Deklarasi Ganjar Capres 2024, Kiai-Santri Beri Dukungan karena Sosoknya Merakyat
Baca Juga
Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim datang dengan mengajak beberapa anak muda dari kelompok pembudidaya perikanan di Besuki, Sumbermalang, dan Jatibanteng.
“Saya ingin menunjukkan kepada anak-anak muda agar mereka termotivasi berwirausaha terutama pada sektor budidaya perikanan,” kata Sadad dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Milenial Shrimp Farm (MSF) merupakan salah satu tempat pelatihan dan praktik budidaya andalan berada di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Di tempat tersebut komoditas yang dibudidayakan adalah udang vaname yang nilai ekonomisnya akhir-akhir ini meningkat tajam dan menjadi salah satu produk ekspor andalan.
“Beberapa kelompok pembudidaya perikanan itu, sengaja saya ajak kesini bertemu dengan para pengelolanya, Pak Handoyo dan Pak Afandi serta timnya,” ujar Sadad.
Dengan mengunjungi MSF ini, lanjut Sadad, anak-anak muda bisa melihat secara langsung dan belajar. Minimal termotivasi bahwa budidaya udang vaname kalau dikelola secara modern bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.
“Di sini anak-anak muda bisa belajar, mulai dari membuat konstruksi kolam yang terbuat dari wiremesh yang tergolong praktis, ekonomis, dan secara modal itu lebih murah daripada menggunakan kolam yang terbuat dari beton atau plester,” ujarnya.
Disamping itu, di tempat ini menyediakan atau memfasilitasi secara gratis apabila ada anak-anak muda melenial yang ingin belajar dari awal cara mengelola bisnis udang vaname.
“Mulai dari menyiapkan lahan, belajar mengenal suhu air, memilih benih yang berkualitas, hingga pada pakan dan lainnya,” ujar alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Pada dasarnya, kata Sadad, MSF ini mengajarkan kepada anak-anak muda untuk menjadi pembudidaya yang modern. Mereka bisa menjadi owner, feeder, bahkan manager. Sehingga dari segi kepraktisan sangat cocok kepada anak-anak muda sekarang yang aware terhadap teknologi informasi.
“Beberapa anak muda juga dijanjikan oleh para pengelola MSF untuk dilatih secara serius dalam waktu yang ditentukan. Sehingga mereka bisa belajar berbisnis, terlebih tempat ini menjadi tempat yang strategis,” pungkasnya.
- Jadi Bagian Sejarah 1 Abad NU, Ali Affandi Teladani Lima Ajaran Kyai
- 964 ASN di Jember Pensiun Tahun 2023, Ini Pesan Bupati Hendy
- Warga Probolinggo Doa Bersama untuk Korban Gempa Turki dan Suriah