Kembangkan Usaha BUMDes, Pemkab Bojonegoro Beri Bantuan Agribisnis

Bupati Anna Muawanah usai acara pembinaan pengembangan BUMDes/RMOLJatim
Bupati Anna Muawanah usai acara pembinaan pengembangan BUMDes/RMOLJatim

Bupati Bojonegoro Anna Muawanah mengajak merekontruksi kebijakan Pemkab Bojonegoro. Salah satunya program memberi bantuan pada BUMDes untuk agribisnis.


Menurut Bupati Anna, basis ekonomi Desa adalah kegiatan ekonomi bidang pertanian. Demikian, dengan tujuan untuk membangun sinergi dengan petani.

Karena itu, pada 2022 Pemkab Bojonegoro sudah memiliki BUMD Bojonegoro Pangan Mandiri. Pemkab mendukung setiap program berbasis pedesaan.

Melalui sektor pertanian, diharapkan dapat melalui Bulog langsung maupun lewat BUMD Bojonegoro Pangan Mandiri.

Hal tersebut disampaikan Bupati Anna dalam acara Pembinaan Pengembangan Usaha BUMDesa di Ruang Partnership Lt. 4 Gedung Pemkab Bojonegoro, Jumat (26/8).

“BUMDesa bekerja sama dengan BUMD Bojonegoro Pangan Mandiri, dan BUMD akan segera MoU dengan Bulog. Maka hari ini, kita rapat diskusi termasuk penataan tata kota acara pelaksanan MoU BUMN, BUMD dan dinas terlaksana dengan baik,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dalam kesempatan sama, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Bojonegoro, Djoko Lukito menyampaikan bahwa Kabupaten Bojonegoro masuk 3 besar kabupaten penyumbang produksi padi di Tawa Timur.

Hal ini karena masyarakat Kabupaten Bojonegoro sebagian besar merupakan masyarakat agraris (petani) yang sangat menggantungkan kehidupannya dari pengolahan hasil pertanian.

“Namun tantangan yang dihadapi petani antara lain belum adanya jaminan pembelian hasil panen padi, sehingga penjualan hasil pertanian menjadi kurang optimal pada saat musim panen,” jelas DJoko

DJok Lukito menambahkan, dalam rangka menjawab permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melakukan beberapa strategi. Yaitu membentuk Perusda atau badan usaha milik daerah bidang pertanian untuk mengoptimalkan tata niaga komoditas beras dan hasil pertanian lainnya.

Selain itu, lanjut DJoko, melaksanakan program petani mandiri dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani yang memiliki lima fasilitas. Di antaranya adalah jaminan pembelian hasil pertanian bekerjasama dengan BUMD dan BUMDesa.

Juga melaksanakan program bantuan keuangan khusus kepada desa untuk penguatan modal BUMDesa sebesar seratus juta per BUMDesa untuk pengembangan usaha agrobisnis.

“Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini, guna membangun kesepahaman, kesepakatan dan komitmen antara Pemkab Bojonegoro dengan BUMDesa dalam optimalisasi penyerapan hasil pertanian bekerja sama dengan Bulog juga optimalisasi pelaksanaan program petani mandiri,” pungkasnya.