Kabar naiknya harga bahan bakar minyak telah membikin panik masyarakat di berbagai daerah. Tak sedikit masyarakat yang rela antri pada Rabu (31/8) malam.
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000
- BLT BBM Tepat Sasaran, BPKP Awasi dari Tahap Perencanaan hingga Pendistribusian
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?
Dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak mendengar rumor yang beredar. Sebaliknya, mendengarkan pernyataan dari pemerintah.
Untuk diketahui, di Kabupaten Banyuwangi, masyarakat juga rela antre pada Rabu (31/8) malam mengisi BBM jenis Pertalite.
Bahkan, semenjak Pertamax harganya naik, di sejumlah SPBU di Bumi Blambangan terlihat sepi pembeli. Berbeda dengan pengguna Pertalite yang selalu antre, khususnya di jam-jam sibuk.
Luhut mengatakan, sampai hari ini kenaikan harga BBM masih menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo.
"Jangan dengarkan rumor, dengarkan pemerintah. Kalau ada yang bicara sana sini itu tidak benar. Tidak usah kuatir, tidak ada itu kekurangan. Semua itu cukup disiapkan pemerintah," kata Luhut di Banyuwangi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (1/9).
Rencana kenaikan harga BBM, kata dia, telah dihitung secara cermat. Hal ini, memang harus dilakukan karena persoalan krisis energi, khususnya BBM merupakan permasalahan global.
"Kita sudah hitung secara cermat dan tentu ada waktunya untuk ke situ (naik). Kalau kita biarkan terus kan tidak bagus," sebutnya.
Bahkan, Menko Marves itu juga menyamakan bahwa persoalan energi khususnya BBM adalah masalah bersama. Seperti saat menghadapi Covid-19.
"Ini masalah kita rame-rame. Seperti kita hadapi Covid-19, masalah dunia dan Indonesia. Kita harus satu, harus kompak," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Banyuwangi itu, Luhut meminta masyarakat agar mempercayakan persoalan ini kepada pemerintah. Apapun kebijakan yang nantinya akan diterbitkan, itu merupakan pilihan terbaik.
"Jangan bicara pemerintah tidak faham, kami sangat faham masalah ini, dan mengerti sampai detail apa yang harus dilakukan. Siapa berbuat apa, bagaimana menahan inflasi dan lain sebagainya," kata Luhut.
Kaitan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, saat ini pemerintah, lanjut ia, tengah fokus untuk menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM. Secara teknis akan disampaikan menteri terkait, agar nantinya penerima bantuan tepat sasaran.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
- Dukung Eri Cahyadi-Armuji, Hiperhu: Lanjutkan Kepemimpinan Periode Kedua
- Pemkot Surabaya Berhasil Raih Penghargaan Bergengsi dari Badan Informasi Geospasial