Pengakuan Pengawas SPBU di Banyuwangi yang Diduga Jual Pertalite Bercampur Air

Tim penyidik dari Polresta Banyuwangi mengambil sampel tangki pendam di SPBU yang heboh BBM jenis Pertalite bercampur air
Tim penyidik dari Polresta Banyuwangi mengambil sampel tangki pendam di SPBU yang heboh BBM jenis Pertalite bercampur air

Pengawas SPBU 54.684.31 Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur akhirnya buka suara terkait peristiwa banyaknya pelanggan Pertalite mengeluh karena bercampur air. 


Kejadian itu, terjadi pada Rabu (31/8) malam, setelah rekaman videonya viral di media sosial.

Pengawas SPBU 54.684.31 Desa Sumbermulyo, Liwung mengatakan, bila masalah ini telah ditangani oleh Polsek Pesanggaran dengan menggelar pemeriksaan saksi-saksi. 

Namun demikian, pengelola SPBU akan bertanggung jawab penuh atas kerusakan pada kendaraan yang ditimbulkan akibat BBM bercampur air. Termasuk mengganti Pertalite, saat membeli maupun sisa di tangki kendaraan sebelum diisi.

“Sementara ini sudah ditangani polsek. Sementara ini, saya, soal keluhan-keluhan semua sudah ditangani, sudah diganti dengan kerusakan-kerusakan. Selebihnya, nanti tergantung polsek, ngoten mawon (begitu saja dulu),” kata Liwung dikonfirmasi via seluler, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (2/9/2022).

“Takut anu mas, besok-besok aja telepon kita masih di polsek dulu,” ujarnya saat ditanya bagaimana kejadiannya BBM bisa bercampur air, apa sebuah ketidaksengajaan atau seperti apa.

“Itu mungkin, kekeliruan saya gitu aja,” katanya seperti tertekan.

Lebih dari itu, terkait dugaan tangki pendam BBM jenis Pertalite apakah memang ada rembesan air yang masuk, Limbung mengaku, hal itu tidak mungkin terjadi. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut. 

“jadi sementara itu dulu,” sebutnya.

Terakhir, SPBU 54.684.31 mendapat kiriman BBM jenis Pertalite terakhir pada Rabu (31/8) sekitar pukul 13.30 WIB sejumlah 8.000 liter. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci proses pengisian dari mobil tangki Pertamina ke dalam tangki pendam SPBU seperti apa.

“Siangnya kurang tahu. Pas anu (ada keluhan BBM bercampur air) kebanyakan malam hari. Dan waktu itu ndak hujan,” cetusnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Banyuwangi, Iptu Moch Agus Winarno mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, SPBU 54.684.31 telah melayani pelanggan sejumlah 700 liter BBM jenis Pertalite kepada konsumen. Angka itu terhitung sejak pukul 18.00 hingga pukul 19.00 WIB, Rabu (31/08).

"Setidaknya ada 2 kendaraan roda empat dan 18 kendaraan roda dua yang telah melapor jika menjadi korban BBM bercampur air," ungkapnya.

Atas dasar itu, polisi menutup sementara penjualan BBM jenis pertalite. Aparat juga melakukan pemeriksaan terhadap karyawan SPBU serta memasang police line di sekitar lokasi.

"Sudah diberi garis polisi terhadap tangki pendam BBM khusus Pertalite yang ada di SPBU tersebut," tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah kendaraan dikabarkan mogok usai mengisi bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU Pesanggaran, Banyuwangi. Itu disebabkan BBM yang dijual bercampur air saat dikuras oleh beberapa konsumen, Rabu (31/8) malam.

Saat menguras tersebut, seorang warga mendokumentasikannya dengan video, hingga tersebar secara luas di media sosial. Sontak, hal itu memicu reaksi kemarahan bagi konsumen dan para netizen di Kabupaten Banyuwangi.

Dalam kasus ini, aparat kepolisian tengah memeriksa 3 petugas SPBU di Desa Sumbermulyo yang diduga mencampur BBM jenis Pertalite dengan air, atas banyaknya pengendara yang menjadi korban. Dispenser BBM jenis Pertalite di SPBU tersebut juga di police line.