Anggap Wajar Demo Tolak BBM, Politikus PDIP: Asal Jangan Macam-macam

foto/net
foto/net

Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang belakangan marak terjadi adalah hal wajar. Namun, aksi-aksi tersebut jangan sampai berbuntut kerusuhan.


Demikian disampaikan politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, yang berpandangan demonstrasi merupakan keniscayaan dan wajar dilakukan di negara yang menganut demokrasi.

"Demonstrasi sah-sah saja dalam negara demokrasi, tidak boleh dilarang. Asalkan jangan keras dan macam-macam," tuturnya saat menjadi pembicara di acara "Meneguhkan Pancasila Dalam Era Digital Milenial Ngaji Idelogi" di Kota Cirebon, Sabtu (10/9).

Selain menolak dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai bertentangan dengan kondisi masyarakat, aksi demonstrasi juga harus diimbangi dengan memberikan solusi.

"Misalkan, mengritik harga BBM naik, seperti kenapa pemerintah tidak segera bertransformasi ke energi terbarukan. Kalau saja pemerintah dari awal sudah melakukan transformasi energi terbarukan. Maka tidak akan berpengaruh dengan harga minyak dunia, tapi harus ada solusinya," ucapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Anggota DPR RI periode 2014-2019 tersebut menilai, krisis perang Rusia dan Ukraina adalah penyebab harga minyak dunia naik. Sementara, pasokannya berkurang yang berimbas naiknya harga BBM.

"Dengan kondisi ini, pemerintah butuh menstabilkan harga. Sehingga bisa ditanggung oleh APBN. Karena kalau terus disubsidi oleh APBN maka tidak ada uang untuk pembangunan maupun bantuan sosial lainnya," pungkasnya.