JIKA Bank Indonesia (BI) bisa mengendalikan nilai tukar, maka harga BBM tidak harus sebesar saat ini. Tapi lembaga ini tidak menunjukan peran apa apa, mereka menonton sambil melongo nilai tukar rupiah ambruk separuh selama masa Pemerintahan Jokowi.
- Kendalikan Inflasi di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Terapkan Strategi 4K
- Inflasi Melonjak Gegara BBM Naik, Jokowi Minta Rakyat Tetap Bersyukur
- Cara Wali Kota Eri Hadang Inflasi: Jalin Kerjasama dengan Daerah Lain hingga Subsidi Ongkos Transportasi
Baca Juga
Harga minyak mentah seharusnya tidak perlu ditakutkan oleh pemerintah, asal pemerintah serius menjaga nilai tukar dan menguatkannya terhadap mata uang asing terutama terhadap US Dolar. Carahya banyak. Asal berani saja.
Pada masa pemerintahan SBY rata nilai tukar rupiah sebesar Rp. 8000 per US dolar. Kalau harga minyak sekarang 90 dolar maka biaya pokok minyak mentah untuk menghasilkan BBM Rp 4.500 per liter BBM. Waktu itu Menteri keuangan SBY adalah Sri Mulyani. Karena kepotong kasus century jadi Sri Mulyani tidak menjadi menteri lagi.
Sri Mulyani kembali di jaman Jokowi tapi nilai tukar rupiah terhadap US dolar ambruk menjadi Rp. 14.750 per dolar AS.. Meski harga minyak mentah sama 90 dolar per barel seperti jaman SBY dulu, tapi biaya pokok minyak mentah untuk menghasilkan BBM naik dua kali lipat menjadi Rp. 10.000 per liter BBM.
Jadi Bapak Presiden Jokowi cobalah perintahkan kepada Sri Mulyani sebagai menteri keuangan, agar diskusi dengan Gubernur BI bagaimana cara menguatkan kembali nilai tukar rupiah terhadap USD. Karena sekarang ini indonesia itu beli minyak menggunakan dolar. Bukan menggunakan Yuan atau Rubel.
Sri Mulyani mudah mudahan bisa. Pengalaman belasan tahun menjadi menteri keuangan masa iya cuma bisanya membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar terus merosot. Sekali kali Sri Mulyani tunjukkan lah kepintarannya dengan menaikkan nilai tukar rupiah ini.
- Pemerintah Didesak Fokus Revisi Perpres Distribusi BBM
- Kendalikan Inflasi di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Terapkan Strategi 4K
- Hari Ini, Harga Shell Super Ron 92 Lebih Murah Dibanding Pertamax