Charta Politika: Kerja Politik PDIP Akan Lebih Ringan Jika Usung Ganjar Daripada Puan

Ganjar Pranowo/net
Ganjar Pranowo/net

Popularitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan lebih efektif dalam mendongkrak elektabilitas PDI Perjuangan jika dibandingkan Ketua DPR RI Puan Maharani.


Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia (CPI) Yunarto Wijaya dalam webinar pemaparan survei bertema "Kondisi Sosial Politik dan Peta Elektoral Pasca Kenaikan Harga BBM", Kamis (22/9).

Dikatakan Yunarto, pada survei itu elektabilitas Ganjar berada di angka 31,3 persen dan jauh meninggalkan Puan Maharani di angka 2,4 persen. Sementara, elektaktabilitas PDIP kokoh di angka 21,4 persen.

Jika bisa dikolaborasikan di Pemilu 2024, lanjutnya, PDIP akan diuntungkan jika menggandeng Ganjar untuk meningkatkan keterpilihan dan mempertahankan status jawara pemilu.

"Artinya Ganjar berpotensi menjadi dongkrak dan magnet elektoral dari PDI Perjuangan ketika dua variabel orang dengan survei tertinggi dan partai dengan survei tertinggi ini kemudian menjadi satu variabel," kata Yunarto.

Yunarto menggambarkan, jika PDIP harus memilih Ganjar atau Puan sebagai calon presiden yang akan diusung. Menurutnya, kerja partai banteng lebih muda jika mempersiapkan Ganjar sejak hari ini untuk mengurangi beban kerja politik.

"Mbak Puan ada di angka sekitar 2 persen, artinya sosok capres ini yang seharusnya logikanya dalam Pemilu serentak bisa menjadi dongkrak elektoral, ini berpotensi menjadi beban elektoral," terangnya.

Namun demikian, Yunarto menjelaskan, partai tidak hanya menggunakan hasil survei sebagai pertimbangan dalam memilih capres yang akan diusung.