Tragedi Kanjuruhan Tidak Cukup Minta Maaf, Kapolda Jatim Harus Dicopot

Spanduk bertuliskan "Copot Kapolda Jatim" ditempel di gerbang Mapolda Jatim. 
Spanduk bertuliskan "Copot Kapolda Jatim" ditempel di gerbang Mapolda Jatim. 

Puluhan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa) mendatangi Polda Jatim. Mereka melakukan aksi menuntut pencopotan Kapolda Irjen Pol Nico Afinta buntut dari tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, yang menewaskan 131 orang.


Desakan pencopotan Kapolda Jatim ini digaungkan oleh puluhan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa).

Spanduk bertuliskan, "Copot Kapolda Jatim" pun dipasang di depan pagar Mapolda oleh dua orang mahasiswa berpakaian serba hitam.

"Kami menuntut pihak Polri memecat atau mencopot Kapolda Jatim. Karena pihak Kapolda Jatim tidak bertanggung jawab. Kapolda Jatim hanya minta maaf saja. Itu tidak cukup untuk membenarkan yang dilakukan pihak Polda Jatim," tegas Korlap Aksi, Husni Nurin saat aksi, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (5/10).

Tak hanya menuntut pencopotan Kapolda Jatim, massa aksi juga mendesak semua pihak untuk mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan. Mereka kompak kalau penyebab meninggalnya ratusan Aremania itu ialah gas air mata yang diletuskan polisi ke arah tribun suporter.

"Kami menuntut pada seluruh pihak kepolisian untuk mengusut secara tuntas secara terbuka tindakan represif petugas terutama tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober kemarin," ucap Husni menegaskan.

Dalam aksi itu pula, massa sempat melakukan Salat Gaib sekaligus doa bersama yang ditujukan khusus untuk korban tragedi Kanjuruhan. Setelah itu, ada momen tabur bunga di depan Mapolda Jatim. Massa sempat mendesak agar Kapolda menemui mereka, tapi desakan itu tak membuahkan hasil.

"Saya mohon maaf saya sampaikan Bapak Kapolda dan pejabat utama ada agenda menyambut Presiden di Malang tidak bisa hadir ditengah rekan-rekan sekalian," Kasubdit Sosbud Intelkam Polda Jatim, AKBP Agus Prasetyo kepada massa aksi.

Agus pun berjanji seluruh aspirasi maupun tuntutan dari massa aksi akan disampaikan ke Direktur Intelkam Polda Jatim yang kemudian diteruskan ke Kapolda Jatim.