Pengusaha Tahu di Kota Probolinggo keluhkan harga bahan kedelai yang mulai melonjak. Lonjakan harga kedelai tersebut cukup memutar otak para pengusaha tahu yang merupakan berbahan dasar kedelai.
- Bangkitkan Nasionalisme Santri, Pesantren di Tuban Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan
- Aparat Hukum Didesak Usut Dugaan Raibnya Rp107 Miliar Dana Covid-19 di Jember
- Mas Dhito Apresiasi Pembelajaran Bela Negara Melalui Game Digital Terobosan Dekan Uniska
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengusaha tahu bernama Mohamad Silo (45). Warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo tersebut keluhkan bahan Kedelai lokal saat ini langka, sedangkan bahan kedelai import mahal.
“Kedelai lokal sangat murah dan kwalitas Tahu sangat bagus. Namun kedelai lokal sangat langka,” ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, (12/10).
Silo menambahkan, produksi tahu miliknya saat ini terpaksa gunakan bahan Kedelai Import dengan harga jual tahu tetap dengan mengecilkan ukuran potongan tahu.
“Harga tetap, ukuran tahunya dikecilkan,” imbuhnya.
Ia menegaskan, harga kedelai import saat ini Rp 13 ribu perkilo, bila harga normal sekitar Rp 10 ribu perkilonya.
“Harapan kita kepada pemerintah agar pikirkan nasib rakyat yang sudah berwirausaha sendiri. Saya tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah daerah maupun Pusat,” Pungkasnya.
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti
- Kenali Gejala Tertular Flu Singapura, Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat