Jelang berakhirnya masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat bertemu dengan Panglima TNI Andika Perkasa. Pertemuannya memunculkan spekulasi ada agenda politik terkait dengan pemilihan presiden (PIlpres) tahun 2024 mendatang.
- Teguh Santosa: Rachma Tokoh Reunifikasi Korea, Ucapan Duka Mengalir Dari Berbagai Negara
- Pakar: Naskah Akademik UU IKN Harusnya Pakai Referensi Paling Mutakhir
- Kemarahan Risma Berlebihan yang Diulang-ulang Tidak Cocok untuk Kepemimpinan Politik Nasional
Baca Juga
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, pertemuaan Anies dan Andika ini memiliki beberapa arti. Pertama, Anies tentu berpikir sedang mempersiapkan Cawapres di Pilpres 2024 dari latarbelakang yang kuat, salah satunya militer.
Kata Arifki, posisi Andika sebagai Panglima TNI tentu memiliki daya tawar sendiri apalagi dengan masuknya namanya sebagai Cawapres potensial.
Alasan kedua, Anies dan Andika ini sama-sama alumni kampus Amerika Serikat, pembicaraanya bisa jadi terkait nostalgia atau meminta dukungan Andika jika Anies resmi maju sebagai Cawapres.
Alasan ketiga, ini sinyal kepada lawan-lawan Anies di Pilpres 2024, kalau ia sudah siap terjun membangun kekuatan untuk pencapresannya.
“(Pertemuan Anies-Andika) bisa diartikan, Anies lagi berpamitan dengan Andika. Tetapi, Andika ini kan namanya juga masuk sebagai cawapres. Ya, bisa jadi ini sinyal Anies kepada lawan-lawan politiknya di 2024 kalau ada potensi Anies dan Andika berduet sebagai Capres dan Cawapres”, ujar Arifki seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Duet Anies-Andika tentu memiliki peluang yang besar karena posisi Andika yang saat ini sebagai panglima TNI. Dengan demikian, kolaborasi Sipil-Militernya terwakili.
- Jokowi Diyakini Restui Nasdem Usung Anies Baswedan
- Sulit Gaet Suara Milenial Jika Maju Capres, Prabowo Disarankan Istirahat Saja
- Komisi III DPR Pastikan Tidak Hadir Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir Yosua