Beberapa lembaga pemerintah diminta segera duduk bersama sebelum memberikan penjelasan pada publik terkait kasus gagal ginjal akut misterius yang memebabkan anak mati. Beberapa lembaga itu adalah, Kemenkes, BPOM dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
- Bahlil Klaim Pemerintah Ciptakan 700 Ribu Lapangan Kerja
- OJK Didesak Selidiki Pembelian Saham GoTo
- Hendrawan: Mahasiswa Jangan Lontarkan Umpatan Dangkal dan Spekulatif
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, langkah pemerintah duduk bersama sebelum beri penjelasan ke publik agar ada informasi jelas terkait kasus kematian anak akibat gagal ginjal.
Pihaknya mendorong agar Kementerian Kesehatan, BPOM, dan IDAI bisa segera duduk bersama dan memberikan keterangan secara bersama secepat mungkin.
Melki mengatakan saat ini pemerintah telah mengimbau seluruh apotek untuk menyetop sementara penjualan obat bentuk cair atau sirup buntut 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia.
Namun demikian, ia berharap ada batasan waktu terhadap diskresi tersebut.
"Kalau kita cermati, penggunaan etilen glikol dan dietilen glikol memang sebenarnya sudah dilarang, tapi kemudian di lapangan ditemukan cemaran pada gliserin atau propilen glikol," demikian informasi yang diterima Melki, Kamis (20/10).
Fakta itu, kata Melki, menjadi masalah karena diduga berkaitan dengan gagal ginjal akut misterius. Bagi Melki, hal itu harus segera kita cari penyebabnya.
"Ini semua butuh penjelasan hasil investigasi yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah kepada publik," jelas Melki dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Penuh Inovasi untuk Indonesia Sehat, BPOM RI Apresiasi PT Bernofarm
- BPOM Berharap Masyarakat serta UMKM Paham Tentang Produk Pangan yang Wajib Ada Izin Edar dan Tidak
- Kolaborasi Pemkot Surabaya dan BPOM Kawal Program Nasional Keamanan Pangan Terpadu
