Sumpah Pemuda, Azimat Dalam Berbangsa


Sumpah Pemuda sebagai fase sejarah pemuda Indonesia yang terbentuk oleh kesadaran kolektif dan komitmen bersama yang dinarasikan dalam kata dan kebulatan tekad semua entitas bangsa dan diikhtiarkan oleh semua komponen bangsa telah terbukti berhasil menggelorakan, menggerakkan dan mengobarkan api semangat persatuan, senasib-seperjuangan dan sepenanggungan mengantarkan Indonesia merdeka.

Momentum sumpah pemuda ini sangat penting untuk direfleksikan kembali oleh pemuda Indonesia ditengah lenyapnya kesadaran akan nilai-nilai dan spirit sumpah pemuda yang mengancam keberlangsungan peradaban dalam berbangsa dan bernegara.

Peringatan hari sumpah pemuda seyogyanya bukan hanya diartikan sebagai sebuah perwujudan kata-kata yang statis pada tahun 1928 tapi juga perlu dinyalakan secara dinamis dalam setiap derap langkah perjalanan bangsa yang digerakkan oleh kesadaran kolektif yang bersumber dari soliditas gagasan, hati dan tindakan dalam bingkai nasionalisme dan bermuara pada komitmen dan ikrar pemuda dalam menjaga keutuhan NKRI.

Sumpah pemuda adalah simbol dan Icon gerakan yang di legitimasi berupa  ikrar-ikrar semangat juang sebagai bukti bahwa pemuda masih memiliki kritisis, idealisme dan kehendak serta semangat yang tinggi  dalam perbaikan negara dan bangsa.

Gerakan pemuda disepanjang sejarah Indonesia telah menyumbangkan visi besar dan jelas tentang perubahan progresif dan bagaimana perubahan itu dapat dicapai. Pemuda selalu hadir sebagai pendorong dari masa ke masa sebagai wujud paling esensial untuk indonesia lebih baik.

Namun belakangan ini, semangat sumpah pemuda mulai lenyap diterpa badai-badai kapitalisme dengan aroma individualisme yang berorientasi pada kuasa dan kemapanan personal dan golongan sehingga terseret dalam jebakan kepentingan yang mengabaikan kepentingan dan orientasi masa depan bangsa, sehingga akhirnya banyak agenda kepemudaan yang seharusnya diperankan oleh pemuda terabaikan begitu saja, semangatnya telah bergeser dari pradigma ke Indonesiaan menjadi pradigma oligarkhi, masa depan pribadi, dan golongan yang berorientasi diluar janji-janji kemerdekaan bangsa Indonesia.

Bergesernya orientasi pradigma pemuda Indonesia sudah dilakukan secara terang-terangan dan disyiarkan ke publik, dan ironisnya dianggap sebuah prestasi yang dibangga-banggakan, seperti tawuran yang belakangan banyak terjadi, jika sebelumnya banyak dilakukan oleh kalangan siswa-siswa SMU dan SMA, kini justru banyak dilakukan oleh mahasiswa.

Bahkan Organisasi Kepemudaan (OKP) sebagai organisasi kepemudaan yang seharusnya menjadi organisasi yang bisa menyatukan gagasan dan ide pemuda serta perekat perbedaan dan mempunyai peran dalam menyiapkan menjadi pemimpin masa depan justru mengalami perpecahan internal bahkan dari ketidakmampuan menahan ambisi pribadinya lahirlah banyak organisasi dengan nama yang sama dan sama-sama mengaku sah dan legal bahkan mengaku merekalah yang mampu membawa organisasi sesuai AD-ART dan visi-misi lahirnya organisasi. Sehingga wajar jika terjadi dekadensi pemuda yang menyebabkan banyak agenda kepemudaan dengan perannya sebagai agent of control tidak jalan dalam membersamai perjalanan bangsa ini.

Tidak adanya kedewasaan dalam menyikapi perbedaan karena banyak kepentingan diluar kepentingan bangsa dan negara telah menciderai amanat sumpah pemuda itu sendiri sebagai sumpah persatuan bahkan bisa jadi akan mengarah pengkhiantan kepada bangsanya sendiri.

Semua kejadian tersebut, melahirkan kekhawatiran akan memudarnya nasionalisme pemuda sebagai simbol kekuatan, persatuan, kebersamaan dalam menjaga dan merawat utuhnya NKRI serta terwujudnya cita-cita kemerdekaan.

Azimat Berbangsa

Sebagai usaha menghindari kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, Hari sumpah pemuda ini momentum menjadikan sumpah pemuda sebagai azimat dalam berbangsa. Sumpah pemuda sebagai azimat dalam berbangsa hendaknya  selalu melekat pada jiwa-raga pemuda Indonesia, selalu terpatri dalam gagasan, hati, tindakan, keputusan dan kebijakan yang diambil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai azimat sumpah pemuda bukan hanya akan menjadi magnet yang menarik semua pihak, melainkan juga bagai mesin kereta yang akan mendorong semua pihak untuk maju bersama.

Jika sumpah pemuda ini selalu dijadikan azimat bagi setiap pemuda Indonesia dalam segala aktifitasnya maka akan mampu menghipnotis dan menggerakkan dirinya dan orang lain untuk selalu terdepan menjadi pelopor perubahan, berani mengambil peran dalam menghapus ketidakadilan dan penindasan bahkan akan menjadi energi segar dalam ikhtiar bersatu membangun negeri dan bahkan bukan hanya sebagai upaya mempersatukan seluruh elemen bangsa tetapi juga akan memperkokoh fondasi eksistensi ke-Indonesiaan kita.

Ketidakmampuan pemuda Indonesia menjadikan sumpah pemuda sebagai azimat dalam berbangsa akan mendorong lahirnya divergensi cita-cita yang membahayakan, sebagian akan tergoda untuk menjadi radikal karena prustasi sebagian yang lain acuh karena menikmati kekuasaan dan kehidupan yang mapan dan nyaman.

Pemuda Harapan Bangsa

Pemuda adalah elemen penting yang dibutuhkan bangsa hari ini. Sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, dedikasi, berkarakter, mengusai dan mempunyai kemampuan mendemontrasikan ilmu pengetahuan dan keterampilannya, generasi yang sadar bahwa negerinya memiliki beragam suku, agama, adat istiadat, namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial dan kekuatan yang diorientasikan untuk kemajuan Indonesia. Karena keberlangsungan peradaban bangsa ini tergantung pada pemudanya, sebagaimana ungkapan sastrawan Pramodya Ananta Toer “Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, jika angkatan muda mati rasa, matilah semua bangsa."

Oleh karenanya nilai-nilai yang termaktub dalam sumpah pemuda sebagai azimat dalam berbangsa dalam melawan tirani politik, sosial-ekonomi harus betul betul tertancap dalam jiwa raga pemuda Indonesia sebagai panggilan ibu pertiwi untuk menjaga kedaulatan dan masa depan bangsa ditengah mentalitas pemuda Indonesia mulai tergerus dan tergradasi oleh kapitalisme global.

Akhirnya mari kita jadikan  sumpah pemuda sebagai momentum pemuda Indonesia ambil bagian dalam mendedikasikan jiwa-raganya sebagai perwujudan kata dan implementasi ikrar, janji dan sumpah pemuda Indonesia disertai dengan selalu semangat belajar-berkarya, dan diiringi semangat optimisme dan kehendak bersatu dalam keberagaman membangun negeri kebanggaan kita.

Sudah saatnya Pemuda Indonesia meneguhkan kembali kesadaran kolektif nasionalisme demi cita-cita bangsa Indonesia.

Selamat hari sumpah pemuda.

Penulis adalah mahasiswa Magister Administrasi Publik Universitas Hang Tuah Surabaya.