Aktivis Antikorupsi: Instruksi dan Imbauan Jadi Macan Kertas, Kapolri Harus Tegas 

Aktivis Antikorupsi, Moh. Trijanto/Ist
Aktivis Antikorupsi, Moh. Trijanto/Ist

Bila Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mau serius membenahi institusi yang dipimpinnya, maka harus dimulai dari jajarannya di tingkat bawah.


Sebagaimana dikatakan Aktivis Antikorupsi, Moh. Trijanto, Kapolri Sigit harus tegas. Pasalnya yang membuat citra Polri semakin menurun di masyarakat diakibatkan oleh oknum jajaran Polri di daerah. 

"Kami perhatikan selama ini instruksi dan himbauan Kapolri sekedar menjadi macan kertas saja. Artinya seringkali diabaikan oleh jajaran di daerah," kata Trijanto pada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (29/10).

Trijanto mencontohkan, selama ini masih banyak ilegal maining, perjudian, dan berbagai pelanggaran lainnya yg dilakukan oleh oknum APH di daerah. Yang terjadi malah sebaliknya, bukannya dilaporkan bila terjadi pelanggaran di lingkungan Polri, tetapi malah saling melindungi. 

"Contoh paling nyata kasus Ferdy Sambo. Sudah jelas ada perbuatan pidana, malah saling melindungi sehingga terjadilah 'obstruction of justice'. Itu belum kasus-kasus lain di daerah," tegasnya. 

Kalau ingin citra polisi kembali pulih, lanjut Trijanto, harus ada langkah tegas dari atas. 

"Misalnya begitu ditemukan adanya  pelanggran berat di lapangan oleh anggota, langsung copot Kapolsek, Kapolres atau bahkan Kapoldanya sekalian. Efek jera harus diberlakukan secara masif dan sistematis bagi para pelanggarnya," tandas Ketua Komite Rakyat Pemberantasan Korupsi (KRPK) ini. 

Trijanto juga meminta Kapolri Sigit untuk bersikap tegas dan tegak terhadap jajarannya. Jangan sampai ada lagi peristiwa-peristiwa seperti KM50, Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan dan Teddy Minahasa.

"Polri harus semakin tegak, beri sanksi tegas oknum perusak kewibawaan Polri," demikian Trijanto.