Negara-Negara Perlu Sikapi Darurat Security System

Pemerhati pertahanan dan keamanan, Yasmin Nur/Ist
Pemerhati pertahanan dan keamanan, Yasmin Nur/Ist

Pemerhati pertahanan dan keamanan, Yasmin Nur, mewanti wanti agar negara-negara segera berbenah dan melakukan evaluasi, merespon sejumlah kejadian di dunia yang merenggut nyawa ratusan orang.


Kejadian tersebut adalah peristiwa peringatan halloween party di Itaewon Korea Selatan, dan jembatan putus di India. Keduanya berakibat hilangnya nyawa ratusan warga. Sebelum itu, Indonesia sendiri juga berduka luar biasa dengan adanya peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Ini alarm yang sangat keras, bahkan ultra keras. Evaluasi terhadap sistem keamanan dunia harus menjadi agenda prioritas Internasional,” kata Yasmin dalam keterangan tertulis seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/11).

Oleh karena itu, selain menuntut pertanggungjawaban dari pihak terkait, Yasmin mengatakan bahwa ada yang lebih penting, yakni solusi yang permanen dan sistem mitigasi yang holistik.

"Majamenen krisis perlu ditingkatkan berkali kali lipat. Jangan hanya fokus menghukum para pihak, tapi kita juga perlu menyiapkan solusi yang holistik,” paparnya.

Yasmin yang juga sekarang mengikuti studi di Universitas Pertahanan ini juga mengusulkan agar ada forum antar negara yang membahas soal ini.

"Negara negara perlu untuk segera menggelar semacam forum yang membahas bahwa dunia sedang darurat keamanan. Tak ada sepakbola nyawa, tak ada konser semahal nyawa, tak ada apa pun di dunia ini yang bisa ditukar dengan nyawa manusia,” ujarnya.

Secara garis besar, Yasmin mengingatkan tentang tantangan keamanan global baru, dimana sejumlah negara kebingungan dalam mengantisipasi aneka tragedi. Dan hal tersebut mengikis legitimasi negara. Hal ini diperparah dengan kondisi arsitektur keamanan nasional yang masih cacat dan kuno, dan kondisi birokrasi yang rumit.

"Maka ke depan, tantangan masalah keamanan adalah prinsip keterbukaan dan transparansi. Sistem keamanan harus lebih akuntabel untuk masyarakat luas,” pungkasnya.