Meski Bukan Daerah Lautan, Wali Kota Mojokerto Mampu Berperan pada Launching NBAAP

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memaparkan Peran Kota Mojokerto dalam Mendukung National Blue Agenda di Bali/ist
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memaparkan Peran Kota Mojokerto dalam Mendukung National Blue Agenda di Bali/ist

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari memaparkan terkait Peran Kota Mojokerto dalam Mendukung National Blue Agenda dalam peluncuran agenda Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional (National Blue Agenda Actions Partnerships, disingkat NBAAP) di Bali. 


Meski Kota Mojokerto tergolong landlocked atau area yang tidak terhubung langsung dengan lautan, namun dikatakan wali kota ning Ita panggilan akrabnya mengatakan dalam membangun Kota Mojokerto memiliki sejumlah program yang mendukung pilar-pilar NBAAP, terutama Pangan Biru (Blue Food) dan Kesehatan Biru (Blue Health).

Pada pilar Pangan Biru, Pemkot Mojokerto mendukung upaya peningkatan produksi akuakultur (perikanan budidaya) secara berkelanjutan untuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat. Yakni, melalui program Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bidang perikanan yang dikelola oleh masyarakat dengan intervensi anggaran dari Pemkot Mojokerto.

Keberadaan program tersebut juga cukup signifikan dalam mengantarkan Kota Mojokerto sebagai daerah dengan angka stunting terendah se-Jawa Timur dan terendah nomor dua di tingkat nasional. Yaitu dengan prevalensi stunting hanya 4,08% di tahun 2022. 

“Keterbatasan lahan di kota ini, masyarakat Kota Mojokerto juga masih tetap bisa melakukan budidaya ikan dengan biofl og. Dan hasil dari masing-masing produksi ini, kemudian secara berkelompok, diberikan sebagian kepada keluarga yang memiliki bayi atau anak stunting,” kata Wali Kota Ning Ita dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Selasa.

Sementara terkait pilar Kesehatan Biru, Pemkot Mojokerto mengupayakan meminimalisir sampah, terutama plastik yang berakhir ke lautan. Mengingat, Kota Mojokerto dikelilingi oleh tujuh aliran sungai, beberapa di antaranya berukuran besar. Sehingga di tahun 2019, Pemkot Mojokerto menerapkan Pro Kasih (Program Kali Bersih) serta secara aktif menggalakkan Bank Sampah di masyarakat.

Untuk bisa memberi manfaat kepada masyarakat, tentu sungai-sungai ini harus bersih dari sampah. Salah satunya di Kelurahan Miji, masyarakat membuat keramba ikan, total ada 15 keramba.Setiap bulan bisa dipanen. 

Produksi ikannya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Selain itu, salah satu sungai besar di Kota Mojokerto juga dimanfaatkan untuk sarana wisata. Saat ini Wali kota Mojokerto tengah mengembangkan suatu grand design Wisata Bahari Majapahit yang merupakan pendukung Kawasan Strategi Wisata Nasional Majapahit, dengan alokasi dana sebesar Rp 57 miliar dari pemerintah pusat.

Peluncuran NBAAP tersebut termasuk dalam rangkaian acara Ocean 20 menuju KTT G20 di bawah Presidensi Indonesia, yang puncaknya akan berlangsung pada 15-16 November 2022. Forum ini diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia.

NBAAP dibentuk dalam rangka mendukung Pemerintah Indonesia dan masyarakat untuk meningkatkan pembangunan di bidang maritim dan kelautan secara berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan sebagaimana tercantum dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals, disingkat SDGs) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024.

Pada dialog yang berlangsung di Pecatu Hall 2, Bali Nusa Dua Convention Centre ini, selain wali kota Ika, juga hadir kepala daerah lainnya sebagai speaker, yaitu Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Bupati Minahasa Utara Joune J.E Ganda, serta Kepala APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) Sutan Riska Tuanku Kerajaan.