Presiden Jokowi Beri Sinyal Pilih Capres Rambut Putih, Sarmuji: Tak Semua Rambut Putih Mikir Rakyat

Sarmuji/net
Sarmuji/net

Ketua Golkar Jawa Timur Mohammad Sarmuji angkat bicara terkait sinyal Presiden Jokowi mendukung calon presiden rambut putih.


Sarmuji mengatakan  meski memberi contoh calon presiden berambut putih, namun tidak semua yang berambut putih akan memikirkan rakyat." Tetangga saya rambutnya putih tapi tukang hutang. Dahinya berkerut belum tentu memikirkan rakyat tapi memikirkan yang lain,"ucapnya.

Artinya, lanjut Sarmuji, dalam menerjemahkan pernyataan presiden Jokowi tersebut idealnya ditangkap substansinya saja."Substansi yang diinginkan pak Jokowi coba cari pemimpin yang mau turun ke bawah dan mau merasakan denyut nadi pikiran rakyat.Kalau tanda-tanda wajah banyak, misalnya Airlangga Hartarto banyak tanda wajahnya sampai pelupuk matanya menghitam karena kebanyak memikirkan rakyat,"jelasnya.

Sinyal pernyataan presiden Jokowi tersebut, lanjut Sarmuji, pihaknya tidak hanya fokus pada rambut putih saja." Pak Jokowi menyebut dua hal dalam pernyataannya. Misalnya yang berkerut wajahnya. Saya mencari-cari pemimpin yang pas pernyataan itu ternyata ada di pak Airlangga Hartarto (ketum Partai Golkar,"jelasnya.

Sarmuji yakin pernyataan presiden Jokowi tersebut  yang melontarkan bola capres tersebut hanya untuk di masukkan keranjang saja." Beberapa waktu lalu pak Prabowo hanya dimasukkan keranjang. Saat di HUT Golkar juga pak Airlangga Hartarto juga di masukkan di keranjang. Dan sekarang pun jika rambut putih itu pak Ganjar tentunya dimasukkan keranjang,"jelasnya.

Dengan pernyataannya tersebut, kata Sarmuji, dirinya melihat Presiden Jokowi ingin menawarkan sejumlah orang ditampilkan publik calon-calon yang benar-benar memikirkan rakyat.

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato dalam acara bertema ‘Nusantara Bersatu’ di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada 26 November 2022 kembali menghangatkan situasi politik Indonesia. Jokowi memberi pesan untuk para relawannya agar berhati-hati memilih pemimpin Indonesia selanjutnya.

“Hati-hati, saya titip hati-hati. Pilih pemimpin yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat. Juga, pilih pemimpin yang tahu apa yang diinginkan oleh rakyat, apa yang dibutuhkan oleh rakyat. Jangan sampai kita memilih pemimpin, yang nanti hanya senangnya duduk di istana yang AC nya sangat dingin. Carilah pemimpin yang mau turun ke bawah,” Jokowi berpesan.

Menurut dia, pemimpin yang memikirkan rakyat terlihat dari penampilan fisiknya.

“Jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan, hati-hati. Lihat juga rambutnya, kalau rambutnya putih semua, wah mikirin rakyat ini,” ujar mantan gubernur DKI ini.