PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) merespon cepat bencana erupsi Gunung Semeru dengan menyalurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari para pengungsi dan relawan.
- Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Pemkab Lumajang Fokus Selamatkan Orang Baru Urus Infrastruktur
- Semeru Muntahkan APG, Dokter Agung Minta Seluruh Warga Dievakuasi Dari Zona Merah
- Banjir Lahar Dingin Semeru Perlu Diwaspadai
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Hanif Julhansyah Pemimpin Bank Jatim Cabang Lumajang di posko darurat Lapangan Candipuro, Rabu (7/12).
Gunung Semeru di Lumajang mulai menunjukkan aktifitas erupsi sejak 4 Desember 2022. Letusan menyebabkan guguran lava dan awan panas yang melanda sejumlah daerah di sekitarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik pasca erupsi.
Hanif menyampaikan bahwa Bank Jatim sudah melakukan langkah tanggap untuk merespon bencana erupsi Gunung Semeru sejak hari pertama, 4 Desember 2022 dengan melakukan pemasangan beberapa tenda darurat di sejumlah titik posko darurat.
“Begitu kami dapat informasi adanya erupsi, kami langsung bergerak dengan menyediakan tenda untuk posko darurat, termasuk memberikan bantuan makanan siap konsumsi untuk masyarakat terdampak erupsi. Kami juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terkait kebutuhan para pengungsi selama masa tanggap darurat,” ujar Hanif.
Hanif menambahkan, Bank Jatim siap untuk menyediakan kebutuhan makanan bagi para pengungsi dan relawan sampai kondisi sudah membaik.
“Kami akan support makanan siap makan berupa nasi kotak selama beberapa hari ke depan untuk para pengungsi dan relawan, ini akan kami sesuaikan dengan kebutuhan selama masa tanggap darurat,” pungkasnya. (Yul). 
- PPP Jombang Dukung Nyai Mundjidah Dua Periode
- Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Pemkab Lumajang Fokus Selamatkan Orang Baru Urus Infrastruktur
- Lelang Proyek Pembangunan Alun-alun Jember dan Jalan Andongrejo-Bandealit Senilai Rp40 M Dinilai Ilegal
