Airlangga Hartarto Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif di Tengah Ancaman Resesi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net

Seiring ancaman resesi global, ekonomi Indonesia tetap otimis untuk terus tumbuh positif. Hal itu, sejalan dengan langkah pemerintah yang terus mengantisipasi dampak dari ancaman resesi itu.


Begitu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara kunci diskusi publik bertema “Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global: Refleksi 2022 dan Proyeksi 2023".

Diskusi tersebut, sekaligus pembukaan Program Executive Education Program For Young Political Leaders Angkatan ke-10 yang diselenggarakan Golkar Institute, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (12/12).

“Beberapa peneliti telah menghitung, sangat kecil kemungkinan Indonesia menghadapi resesi yang ekstrem. Pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di tahun 2022,” ujar Airlangga.

“Di saat yang sama, kita juga harus selalu berada di garda depan, secara domestik dan internasional, siap untuk menghadapi tahun 2023 dengan optimis namun tetap waspada”, lanjutnya.

Dalam paparannya, Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menyampaikan beberapa data yang menjadi perhatian serius bagi Pemerintah khususnya di sektor ekonomi.

Pertumbuhan global diperkirakan melambat dari 6 persen (2021) menjadi 3,2 persen (2022) dan 2,7 persen (2023). Sedangkan inflasi global diperkirakan meningkat dari 4,7 persen (2021) menjadi 8,8 persen (2022), tetapi akan turun jadi 6,5 persen (2023) dan 4,1 persen (2024).

Pada sisi lain, Airlangga mengapresiasi tema diskusi yang diangkat untuk mengawali pendidikan angkatan ke-10. Tema itu, bagi dia, penting untuk memupuk pemahaman politik ekonomi kader-kader muda Partai Golkar.

“Saya bangga Golkar Institute konsisten meningkatkan kapasitas politisi muda Indonesia dalam hal kepemimpinan, pemahaman ekonomi, dan kefasihan politik agar dapat memimpin Indonesia secara berkelanjutan," terangnya.

"Lulusan Golkar Institute harus aktif mengambil peran-peran penting membangun daya tahan ekonomi Indonesia, demi meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily dalam laporannya menyampaikan bahwa acara ini diikuti sebanyak 33 orang yang terpilih dari seleksi yang sangat ketat.

“Mereka adalah kelompok sosial baru yang nanti akan menjadi pemimpin-pemimpin politik yang mulai berangkat dari Golkar Institute,” kata Ace.