Atap Pendopo Kecamatan Cluring Ambruk, Komisi IV DPRD Minta Pemkab Banyuwangi Evaluasi Penggunaan Rangka Baja Ringan

Atap Pendopo Kecamatan Cluring Ambruk, Komisi IV DPRD minta Pemkab Banyuwangi evaluasi penggunaan rangka baja ringan/ist
Atap Pendopo Kecamatan Cluring Ambruk, Komisi IV DPRD minta Pemkab Banyuwangi evaluasi penggunaan rangka baja ringan/ist

Ambruknya rangka atap pendopo Kecamatan Cluring menarik Komisi IV DPRD Banyuwangi melakukan sidak. Hasilnya, Pemerintah Kabupaten diminta untuk mengevaluasi penggunaan baja ringan sebagai rangka atap.


Temuan dalam sidak tersebut dijadikan dasar Komisi IV DPRD mengundang hadirkan Dinas PU Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (PU CKPP) dalam rapat kerja.

Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda mengatakan, ambruknya atap pendopo Kecamatan Cluring beberapa waktu yang lalu harus dijadikan perhatian bersama sekaligus pembelajaran.

Tentunya, hal itu agar bangunan fasilitas publik harus memperhatikan material konstruksi supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Setelah Komisi IV melakukan sidak, kita memanggil Dinas PU Cipta Karya untuk mendapat penjelasan terkait ambruknya atap pendopo Kecamatan Cluring,” ujar politisi PDI Perjuangan itu, dikutip Kantor Berita RMOLjatim, Kamis (29/12).

Berdasar penjelasan dari Dinas PU CKPP, ambruknya atap pendopo tersebut diduga faktor umur pakai rangka atap baja ringan. Karena, tidak mampu lagi menahan beban genteng yang semakin berat setelah terguyur air hujan.

Faktor lainnya, diduga ada kebocoran ketika terjadi hujan, sehingga mengakibatkan rangka baja ringan mengalami korosi. Adapun, renovasi atap pendopo Kecamatan Cluring terakhir dilakukan pada 2015 yang lalu.

Usai rapat kerja tersebut, Ficky berpendapat, agar peristiwa ambruknya atap pendopo Kecamatan Cluring dijadikan evaluasi untuk mengecek kondisi seluruh bangunan publik yang menggunakan rangka baja ringan.

“Kita minta DPU Cipta Karya untuk melakukan pengecekan kondisi dan kualitas seluruh bangunan publik yang kerangka atapnya menggunakan baja ringan secara berkala, termasuk di gedung-gedung sekolah,” cetus Ficky.

Kedepannya, politisi perempuan itu meminta, agar rehabilitasi atap pendopo kecamatan dengan konsep atap Osing, sebaiknya menggunakan material kayu berkualitas. Hal itu, agar mampu menopang beban genting yang terbuat dari tanah.

“Kalau atap pendopo konsep Osing menggunakan baja ringan, nantinya akan banyak pihak yang meragukan kualitas materialnya. Terbukti atap pendopo Kecamatan Cluring belum 10 tahun sudah ambruk,” papar Ficky Septalinda.

Secara terpisah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU CKPP, Danang Hartanto menduga, ambruknya atap pendopo Kecamatan Cluring dilatari faktor alam dan usia pakai rangka baja ringan yang sudah berusia 8 tahun.

“Di daerah Banyuwangi selatan itu kan sering terjadi angin dan hujan deras, mungkin dari kejadian itu ada di titik lelah dan ada beberapa korosi baut mur di sambungan kerangka baja ringan,” timpalnya.

Sedangkan, untuk perbaikan atap pendopo Kecamatan Cluring pada Sabtu, 24 Desember malam, sekitar pukul 22.30 WIB yang ambruk itu akan dilakukan tahun depan, yakni Maret 2022.

“Pendopo Kecamatan Cluring itu kan fasilitas publik yang perbaikannya harus dipercepat,” pungkas Danang.