Giri Kedaton Bonsai 2025, Hadirkan Tanaman Hias Berharga Ratusan Juta

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro

Pameran pohon bonsai kelas bintang berskala nasional bertajuk Giri Kedaton Bonsai 2025, digelar Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Gresik, bekerjasama dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI).


Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Gresik, terdapat 1.001 pohon bonsai berbagai jenis ukuran maupun kelasnya dengan nilai jual perpohonnya dari harga jutaan, puluhan juta hingga ratusan juta.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro, kegiatan tersebut diikuti oleh peserta yang merupakan pencinta bonsai dari berbagai wilayah. Seperti, Kalimantan, Bali, Lombak, Malang dan Gresik.

"Peserta yang ambil bagian dalam kontes bergengsi ini, terbagi dalam lima kategori kelas. Yakni, bintang sebanyak 12 peserta, utama 23 peserta, madya 64 peserta, pratama 274 peserta dan kelas prospek 628 peserta," ujarnya dikutip RMOLJatim, Minggu 11 Mei 2025

"Melalui event ini, kami ingin mendorong masyarakat Gresik khususnya untuk menjadikan budidaya bonsai sebagai ladang usaha. Sekaligus sebagai gerakan ekonomi kreatif, berbasis hortikultura yang tentunya sangat menjanjikan,” tuturnya.

Selain itu lanjut Eko, event Giri Kedaton Bonsai 2025 diharapkan sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa Gresik mampu menjadi episentrum baru bagi perkembangan seni bonsai di Indonesia. 

"Desa Petung, di Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, telah dinobatkan sebagai Desa Bonsai Kabupaten Gresik Tahun 2025. Karena, perannya dalam pengembangan bonsai di tingkat desa," ungkapnya.

"Kami juga bersyukur kegiatan yang telah berlangsung mulai 3 - 13 Mei 2025, cukup diminati masyarakat yang ingin mengetahui langsung pohon bonsai. Apalagi dilokasi kegiatan masyarakat bisa melihat secara langsung, cara membuat pohon bonsai," tukasnya.

Sementara Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat, Alex R. Tangkulung, menambahkan bahwa pameran kelas nasional semacam ini menjadi ajang show off kualitas bonsai nasional.

"Pameran ini bukan hanya meningkatkan kualitas bonsai nasional, tapi juga membuka ruang baru bagi pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat,” tandasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news