Suara terompet tahun baru kali ini terasa tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.
- Lantik 47 Pejabat Struktural, Bupati Mas Dhito Tekankan Kedisiplinan dan Keikhlasan Bekerja
- Sambil Jalan Kaki, FKPPI Probolinggo Bagikan 300 Lebih Sembako ke Abang Becak
- Parade Surabaya Juang Jadi Event Nasional
Meski suaranya tak senyaring terompet, nyatanya mainan era tahun 90'an lato-lato justru terdengar di kampung-kampung.
Bukan hanya di perkampungan, pemandangan yang sama juga terlihat di sejumlah taman di Kota Surabaya. Di Taman Bungkul misalnya, para orang tua mengajak keluarga menikmati malam tahun baru sambil bermain lato-lato.
Banyaknya warga yang gandrung dengan mainan bola pantul ini pun membawa berkah para pedagang. Jualan mereka laris manis dari pada terompet tahun baru.
Salah seorang penjual, Sumiati, mengaku, lusinan lato-lato habis tak tersisa dalam semalam. Suamiati mengaku sengaja berjualan lato-lato karena mengamati mainan yang lagi trend di masyarakat.
"Saya ini jualan terompet, sebulan juga lato-lato. Nah, yang laris itu malah yang mainan lato-lato," tuturnya.
- IPW Apresiasi Kinerja Polri Amankan Nataru
- Wali Kota Eri Rayakan Malam Pergantian Tahun Bersama Warga di Taman Surya
- Akhir Tahun, Lebih dari 20 Ribu Penumpang KA Jarak Jauh Berangkat Dari Daop 8 Surabaya